Washington (ANTARA News) - Industri manufaktur pesawat terbang, Boeing meluncurkan jenis terbaru "787 Dreamliner" pada Senin atau Minggu waktu setempat, yang terbuat dari material terbaru dan dilengkapi mesin yang sangat efisien. Perusahaan berbasis di Chicago dengan pabrik-pabrik desain, manufaktur, dan perakitan di Barat Laut Washington itu telah mengantongi lebih dari 650 pesanan dari puluhan maskapai penerbangan untuk pesawat penumpang jarak jauh yang dianggap sebagai pesawat dengan penjualan tercepat dalam sejarah industri penerbangan komersial tersebut. Perayaan peluncuran pesawat tersebut dihadiri ratusan pegawai, dan pejabat Boeing, serta tamu-tamu undangan. Seorang pejabat eksekutif dan puluhan pramugari dari 40 maskapai penerbangan yang telah memesan pesawat itu berada pada tempat terdepan dalam upacara pembukaan pintu hanggar tempat keluarnya "787 Dreamliner". Boeing berencana memulai operasional pesawat penumpang berkapasitas medium itu pada 2008, atau lima tahun lebih awal dari pesaing mereka, Airbus A350 XWB. Dibanding dengan pesawat lain yang lebih tua, Boeing 787 menggunakan banyak material komposit pada saluran bahan bakar dan sayap berbahan karbon. Komponen struktur terbesar dari saluran bahan bakar dan sayap dibuat oleh perusahaan Italia, Alenia Aeronautica dan di Jepang. Sedangkan mesinnya merupakan kombinasi dari Rolls Royce Trent 1000 dan GEnx keluaran General Electric. Model 787 memang memiliki kursi terbatas, 200-300 kursi dibanding dengan kapasitas kelas jumbo-jet 400 kursi, namun memiliki jarak tempuh 5.600-15.700 kilometer. Fleksibilitas jenis itu memungkinkan penerbangan langsung antar bandara-bandara kecil atau dari bandara kecil ke bandara pengumpul. Penerbangan percobaan 787 yang pertama akan dilakukan pada Agustus nanti, dan Boeing harus membuktikan bahwa pesawat itu memang efisien dalam kinerja mereka. Mengingat daftar panjang pesanan, Boeing harus segera merampungkan produksi mereka. Dengan semakin tingginya harga bahan bakar pesawat, maskapai-maskapai penerbangan tidak sabar menanti pesawat terbaru itu yang akan menghemat 20 persen penggunaan bahan bakar seperti diklaim pejabat Boeing, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007