Jambi (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan bahwa tidak ada maksud politik dibalik safari Kapolri menemui sejumlah ulama di berbagai daerah akhir-akhir ini.

"Tidak ada maksud politik atau apa," kata Kapolri usai meresmikan Masjid Baiturrahman di Polresta Jambi, Jumat sore.

Ia pun menegaskan bahwa posisinya netral dan tidak terlibat politik praktis.

"Karena posisi Polri sama dengan posisi TNI, untuk masalah politik, kami netral. Politik kami adalah politik negara, mengabdi kepada negara dan bangsa, bukan politik partai," katanya.

Kapolri belakangan aktif menemui ormas Islam dan para ulama.

Hal yang sama juga juga diucapkannya terkait tujuan peresmian masjid yang memiliki luas 100 meter persegi itu.

"Semoga dengan acara ini dapat mendinginkan suasana di Jambi serta semoga pemerintah dan masyarakat kompak," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Tito pun menceritakan bahwa awalnya ia diminta oleh Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS untuk meresmikan mesjid tersebut.

"Peresmian ini sebetulnya spontan saja karena Bapak Kapolda meminta saya untuk meresmikan (masjid) mengambil momentum Tabligh Akbar," katanya.

Permintaan Muchlis disetujuinya karena Tito melihat bahwa pembangunan mesjid merupakan cerminan upaya perbaikan kualitas sumber daya manusia.

Dengan pembentukan karakter agama, mental dan spiritual anggota polisi akan terbina dengan baik.

"Aspek mental dan rohani menjadi kunci seseorang mampu menahan godaan dan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat," katanya.

Baca juga: Wakapolri hadiri penutupan pertemuan ulama 2018

Baca juga: MPR minta waspadai upaya adu domba agama-negara


Dalam peresmian tersebut, Kapolri didampingi oleh sejumlah perwira tinggi (Pati) Polri, antara lain Kasatgas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, dan Karopenmas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal.

Selain itu hadir pula Ketua Majelis Ulama Provinsi Jambi KH. Hadri Hasan, Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Jambi Suhaimi Chan, Kapolda Jambi Brigjen Pol Muchlis AS, Kapolresta Jambi Kombes Pol Fauzi Dalimunthe.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018