Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, Indonesia dan Georgia dapat berbagi pengalaman terkait praktik pemberantasan korupsi.

"Indonesia dan Georgia sama-sama memiliki pengalaman pemberantasan korupsi. Kami harapkan kedua negara dapat saling berbagi pengalaman praktik pemberantasan korupsi, terutama terkait dengan dana repatriasi," katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Bambang Soesatyo menyatakan hal itu, saat delegasi parlemen Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Georgia, Khobakhidze Iraklli, di sela-sela sidang resmi forum Inter Parliamentary Union (IPU) ke-138, di Jenewa, Swiss, Minggu waktu setempat.

Menurut Bamsoet, panggilan Bambang Soesatyo, pada pertemuan bilateral tersebut, Ketua Parlemen Georgia, menyampaikan keberhasilan negaranya dalam pemberantasan praktik korupsi.

Data Indeks Transparansi Internasional mencatat, indeks pemberantasan korupsi di Georgia meningkat signifikan sebanyak 74 poin hanya dalam waktu 11 tahun.

Indeks pemberantasan korupsi di Georgia, tercatat lebih baik dari beberapa negara Eropa, seperti Ceko, Latvia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria.

Pada pertemuan tersebut, Bamsoet berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan Georgia dapat terus ditingkatkan.

Saat ini hubungan bilateral kedua negara telah terjalin baik di berbagai bidang, terutama perdagangan, pariwisata, investasi, infrastruktur, dan sektor publik.

"Memasuki usia 25 tahun hubungan diplomatik kedua negara, mengalami perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Menurut Bamsoet, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Georgia, berjalan baik tanpa adanya ganjalan politis apapun.

Politisi Partai Golkar yang berlatar belakang pengusaha itu menambahkan, Indonesia dan Georgia memiliki potensi kerja sama yang besar dan harus terus digali.

Nilai perdagangan antara kedua negara, kata dia, terus meningkat dan hubungan antar warga negara mulai tumbuh.

Volume perdagangan antara Indonesia dengan Georgia pada 2016 mencapai 57,6 juta olar AS dan meningkat jadi 58 juta dolar AS.

"Saya harapkan volume perdagangan terus meningkat sehingga menumbuhkan ekonomi kedua negara. Indonesia dan Georgia harus terus mengeksplorasi sektor-sektor kerja sama yang dapat dikembangkan," katanya.

Menurut Bamsoet, pertukaran pandangan dan pengalaman terkait reformasi dalam negeri merupakan salah satu bentuk kerjasama yang harus dipelihara.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menilai, keamanan, perdamaian, serta pertumbuhan Georgia merupakan bagian penting untuk mengembangkan hubungan kerja sama yang lebih erat.

Indonesia, kata dia, mendukung langkah Pemerintah Georgia untuk selalu mengutamakan cara damai dalam mengelola persoalan dan menjaga keutuhan wilayahnya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018