Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyatakan negaranya mengapresiasi "upaya penting" Korea Utara untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea.

Hal itu disampaikan Wang kepada Kementerian Luar Negeri Korut pada Selasa, beberapa jam setelah ia mengajak kedua belah pihak Korea untuk berkonsentrasi penuh pada upaya perundingan.

China diketahui masih menjadi sekutu "rahasia" Korut, meski belakangan hubungan kedua negara mengendur karena ambisi nuklir Pemimpin Besar Korut Kim Jong Un dan dukungan Beijing kepada sanksi PBB atas hal tersebut.

Namun di pengujung Maret, Beijing bersikeras akan menggunakan kedekatannya dengan Korut demi membujuk Kim untuk melakukan denuklirisasi di Semananjung Korea lewat pertemuan dengan Presiden Xi Jinping.

Belakangan, China mengutus Wang, senator yang belakangan menjabat Menlu China, untuk bertemu dengan Menlu Korut Ri Yong Ho.

Kepada Ri, Wang mengatakan Xi dan Kim telah mencapai kesepakatan penting dalam rangka menciptakan resolusi perdamaian di Semenanjung Korea di sela-sela kunjungan Kim ke Beijing, yang merupakan lawatan nuar negeri perdananya sejak mewarisi tampuk jabatan di Korut pada 2011 silam.

"China mengapresiasi posisi Korut yang melangkah menuju denuklirisasi di Semenanjung Korea dan upaya penting mereka untuk meredakan ketegangan di sana, serta mendukung pertemuan antara pemimpin kedua Korea juga antara Korut dengan Amerika Serikat," kata Wang dalam pernyataan resmi Kemenlu China.

Baca juga: Ketua IOC temui Kim Jong Un di Pyongyang

Baca juga: China puji rencana pertemuan puncak Korut-Korsel

Baca juga: Pertemuan puncak Korut dan Korsel 27 April


Pernyataan itu juga mengutip Ri yang mengatakan Korut akan "menjaga kedekatan komunikasi strategi" dengan China terkait isu-isu Semenanjung Korea, serta menyebut pertemuan Kim dan Xi sebagai "fase penting" dalam perkembangan hubungan bilateral kedua negara.

Kantor berita resmi Korut, KCNA, mengatakan bahwa delegasi yang dipimpin RI melakukan perjalanan pada Selasa untuk menemui sejawatnya dari Azerbaijan serta menyambangi Rusia, namun tak menyebutkan rencana pertemuan dengan China, demikian Reuters.

Baca juga: ARTIKEL - Mengintip Korea Utara dari perbatasan

Baca juga: Korsel nyatakan Korut setuju adakan pembicaraan persiapan temu puncak

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018