Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Balikpapan Sanggam Marihot mengatakan proses penanganan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur hampir tuntas.

KSOP bersyukur dengan adanya dukungan dan kerjasama, maka  proses penanggulangan tumpahan minyak (oil spill) ini dari berbagai pihak.

"Penanggulanan minyak tumpah ini bisa cepat selesai karena adanya kerja sama yang baik antarinstansi, terutama dengan dukungan pihak perusahaan penanggulangan minyak tumpah," kata Sanggam Marihot melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut Sanggam, keterlibatan sejumlah perusahaan swasta dalam membantu Pertamina dinilai efektif, sehingga masalah bisa ditanggulangi dengan baik dan cepat.

Beberapa perusahaan yang membantu diantaranya seperti OSCT (Oil Spill Combat Team) Indonesia, BCT (Balikpapan Coal Terminal), Chevron Indonesia Oil Company (CICO), Petrosea dan lainnya.

"Kehadiran perusahaan seperti OSCT sangat bagus, karena perusahaan ini memang lebih ahli bergerak di bidang penanggulangan minyak tumpah," tuturnya.

Dalam kejadian tumpahan minyak di Teluk Balikpapan Kementerian Perhubungan adalah sebagai Koordinator Tier 1 penanggulangan pencemaran, dalam hal ini Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Balikpapan.

"Saya sebagai koordinator misi menyatakan penanggulangan sangat baik, sehingga dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama bisa semua ditangani," tutur Sanggam.

Sementara itu, Direktur Pengolahan PT Pertamina Toharso membenarkan adanya keterlibatan sejumlah pihak membantu Pertamina menangani tumpahan minyak yang terjadi sejak Sabtu 31 Maret 2018.

"Kami dibantu banyak pihak termasuk OSCT. Kami ingin secepatnya bisa mengatasi tumpahan minyak. Lebih cepat, lebih bagus," tutur Toharso.

Di bagian lain, OSCT Command Center menjelaskan sebagai perusahaan penanggulangan pihaknya membantu di Balikpapan untuk pembersihan dan rekomendasi strategi pembersihan tumpahan dengan cepat dan timnya sudah tiba dilokasi sejak hari kejadian yakni Sabtu, 31 Maret 2018 dan diwakilkan oleh Yodi Satya, selaku Operations Director dan sudah mengerahkan oil and absorbent boom sepanjang 1000 meter dan tenaga ahli lebih dari 20 orang.

"Kami membantu menangani wilayah pantai Benoa Patra, Semayam, dan sekitar Teluk Balipapan," katanya.

Seluruh tenaga ahli OSCT yang turut membantu adalah tenaga ahli yang telah memiliki sertifikasi IMO Level 1, 2 dan 3 serta terakreditasi oleh Dirjen Kementerian Perhubungan dan The Nautical Institute sehingga layak dalam membantu penanggulangan tumpahan minyak.

Baca juga: Tujuh ribu hektare wilayah laut terdampak tumpahan minyak di Teluk Balikpapan

Baca juga: Pemerintah didesak tuntaskan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan

Pewarta: Santoso
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018