New York (ANTARA News) - Harga minyak turun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat menekan sentimen para investor.

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (5/4) mengancam akan mengenakan tarif atas 100 miliar dolar AS produk-produk impor dari Tiongkok, meningkatkan ketegangan perdagangan dan menjerumuskan pertumbuhan ekonomi ke dalam ketidakpastian.

Tiongkok akan melawan "dengan biaya berapa pun" dan mengambil "tindakan pencegahan komprehensif" jika Amerika Serikat melanjutkan praktik-praktik proteksionisnya secara sepihak, kata juru bicara Departemen Perdagangan Tiongkok, Jumat (6/4).

Tindakan itu dilakukan setelah kedua belah pihak awal pekan ini meluncurkan daftar produk senilai 50 miliar dolar AS yang diimpor dari masing-masing pihak, yang akan dikenakan tarif lebih tinggi.

Kenaikan dalam jumlah rig mingguan AS juga membebani pasar. Jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS bertambah 11 rig menjadi total 808 rig pekan ini, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan dalam laporan mingguannya pada Jumat (6/4).

Harga patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 1,48 dolar AS, menetap di 62,06 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni kehilangan 1,22 dolar AS, menjadi ditutup pada 67,11 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.

(A026/A011)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018