Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani memimpin Delegasi Indonesia dalam sesi sidang pleno ke-204 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, pada 9-10 April 2018.

Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan, Puan Maharani memimpin Delegasi resmi Indonesia yang didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Duta Besar RI untuk Prancis/Wakil Tetap RI di Paris untuk UNESCO, serta Deputi Wakil Tetap RI di Paris untuk UNESCO.

Sedangkan, sesi sidang pleno ke-2014 Dewan Eksekutif UNESCO dipimpin Duta Besar dan Wakil Tetap Korea Selatan untuk UNESCO Lee Byong-hyun serta Direktur Jenderal UNESCO yang baru terpilih Audrey Azoulay.

Pada sidang ke-204 Dewan Eksekutif UNESCO tersebut, Puan Maharani menjelaskan, berbagai program Pemerintah Indonesia di bidang pendidikan yang sudah dilakukan.

Di hadapan para peserta sidang dari 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO, Puan menjelaskan, bahwa Indonesia tekah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembentukan karakter.

Pemerintah Indonesia, kata dia, juga telah menerapkan kebijakan dan program pro-masyarakat miskin, termasuk investasi untuk pengembangan pendidikan di daerah-daerah yang masih kurang terlayani akses pendidikannya.

Dia menegaskan, Indonesia telah melakukan reformasi secara komprehensif pada kebijakan pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan, yang telah sejalan dengan Strategi UNESCO 2016-2021.

"Hal yang perlu digarisbawahi adalah pendidikan tidak hanya harus membuat seseorang menjadi pandai, juga untuk membuat seseorang lebih berbudaya," katanya.

Menurut Puan, budaya merupakan komponen kunci untuk membangun rasa hormat, toleransi, dan pengertian.

Putri Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri ini juga menegaskan, UNESCO harus memiliki peran yang lebih strategis lagi, bukan hanya untuk membantu negara-negara dalam melestarikan kebudayaan, tapi juga untuk mencapai perdamaian dan harmoni.

Sebelum mengikuti sidang, Puan mengunjungi Google Cultural Institute Paris, untuk meninjau kerjasama antara Lembaga Kebudayaan tersebut dengan Indonesia.

Puan memuji upaya Google Cultural Institute yang telah melakukan pengarsipan digital atas karya seni dan warisan budaya dari seluruh dunia.

Kerjasama ini tidak saja melindungi karya seni dan sastra serta artefak kekayaan budaya Indonesia, tetapi sekaligus mempromosikan kepada dunia.

Baca juga: Puan Maharani pimpin delegasi ke sidang UNESCO

Pewarta: Riza Harahap
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018