Jakarta (ANTARA News) - ABN AMRO Indonesia menargetkan jumlah nasabah kartu kredit sebanyak 400 ribu orang di tahun 2007, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin baik. "ABN AMRO sudah mengeluarkan 200 ribu kartu kredit pada tahun 2006. Targetnya akan mencapai angka 400 ribu di tahun 2007 dengan pengembangan fitur-fitur baru seperti iPay Card, kredit untuk jaminan deposito, dan rumah," kata Kepala Keuangan ABN AMRO, Riko Abdurrahman saat peluncuran kartu kredit konsep baru, iPay Card, di Jakarta, Jumat. Sementara itu, pertumbuhan jumlah kartu kredit yang naik hingga 35 persen mendorong ABN AMRO meluncurkan kartu kredit iPay Card. "Kami melihat potensi pasar yang cukup besar, yaitu 7,2 juta nasabah kartu kredit di kuartal pertama tahun 2007," kata Direktur Konsumer Bank ABN AMRO, Darmadi Sutanto. Kartu kredit ini, lanjut Darmadi, secara otomatis menjadikan seluruh transaksi ritel dan penarikan tunai menjadi cicilan tetap dengan bunga rendah yaitu 1,67 persen per bulan, dibanding bank lain yang memberi bunga sampai 3,25 persen per bulan. Pemegang kartu iPay Card juga bebas dari biaya iuran tahunan seumur hidup. Berdasarkan survei yang dilakukan ABN AMRO, beberapa alasan yang menyebabkan nasabah enggan memiliki kartu kredit adalah masalah besarnya bunga cicilan dan ketakutan menjadi konsumtif, sehingga kartu kredit barunya muncul untuk menjawab permintaan nasabah dengan bunga cicilan rendah, cara penghitungan yang mudah dan bebas iuran tahunan seumur hidup. Mengenai resiko kredit macet, Kepala Manajer Keuangan Konsumer, Luskito Hambali menjelaskan, supaya nasabah tidak terjebak dalam penggunaan kartu kredit yang tidak bertanggung jawab, ABN AMRO mengeluarkan newsletter yang mengedukasi nasabah. Isinya seputar cara penggunaan kartu kredit secara efisien. "ABN AMRO juga akan menolak transaksi ritel jika jumlah cicilan dibagi dengan pendapatan nasabah kurang dari 30 persen. Lagipula, dengan mengetahui jumlah cicilan per bulan, nasabah bisa mengontrol diri," kata Luskito. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007