Tasikmalaya (ANTARA News) - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) harus netral dalam setiap pemilihan kepala daerah (pilkada) dan KNPI tidak boleh mendukung salah satu pun calon kepala daerah. "KNPI harus netral," kata Menneg Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat, saat melakukan safari ke Jawa Barat 11-13 Juli dengan mengunjungi pondol-pondok pesantren, melihat kegiatan kepemudaan, dan memberikan kuliah umum di beberapa perguruan tinggi. Adhyaksa mengatakan anggota atau pengurus KNPI boleh saja menjadi calon kepala daerah karena pilkada merupakan bagian dari proses demokrasi. Namun calon yang maju tidak boleh mengatasnamakan KNPI. Ia mengharapkan tidak terjadi bentrokan di kalangan pemuda saat pilkada karena membela kelompoknya masing-masing. "Jangan hanya berorientasi kepentingan sesat namun harus jangka panjang," katanya. KNPI sendiri, katanya, adalah tempat berkumpul dan mempersatukan pemuda. Anggota KNPI, katanya, boleh berasal dari partai mana pun juga. Untuk itu Adhyaksa meminta pemuda terus menjaga persatuan bangsa. Adhyaksa juga mengingatkan bahwa tujuan partai politik adalah bukan untuk merebut kekuasaan namun untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Dalam safarinya, di hari pertama (!1/7) Adhyaksa antara lain memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Arqam Muhammadiyah dan dilanjutkan peletakan batu pertama pembangunan Kampus Universitas Muhammadiyah Garut. Setelah itu doktor Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut bersilaturahmi dengan pengurus pondok pesantren Darul Arqam dan mengunjungi kegiatan kewirausahaan pemuda/Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berupa pembuatan kripik kentang. Pada hari kedua (12/7), Mennegpora beserta rombongan menuju Desa Salawu, Tasikmalaya, untuk meninjau pertanian pemuda dan meninjau kegiatan kelompok tani pemuda dengan sistem "intensidikasi padi" (Padi SRI).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007