Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengatakan banyak investor dari luar negeri yang berminat untuk menambah penguatan modal dan membantu ekspansi usaha di Bank Muamalat.

"Saat ini banyak sekali investor yang minta kepada kami, dari lokal maupun luar, dari Malaysia, Hong Komg dan Timur Tengah," kata Achmad dalam rapat kerja dengan Komisi XI membahas perkembangan Bank Muamalat di Jakarta, Selasa.

Achmad mengatakan banyaknya calon investor tersebut memperlihatkan potensi besar dari Bank Muamalat yang saat ini merupakan salah satu ujung tombak industri keuangan syariah di Indonesia.

Ia mengakui penguatan modal menjadi isu utama di Bank Muamalat dan tambahan dana dari calon investor sangat dibutuhkan, mengingat pemilik modal sudah tidak lagi mengucurkan dana bagi bank syariah ini.

"Kami melihat ini masalah penguatan modal, ketika modal ada, tim manajemen punya modal untuk mengembangkan Bank Muamalat," kata Achmad.

Menurut dia, Bank Muamalat setidaknya membutuhkan dana segar sekitar Rp4,5 triliun yang akan digunakan untuk mengatasi persoalan kredit bermasalah (NPF) dan ekspansi bisnis.

Saat ini, komposisi pemilik modal Bank Muamalat terdiri atas Bank Pembangunan Islam (IDB) sebesar 32,74 persen, Grup Boubyan Bank-Kuwait 30,45 persen, Grup Sedco 24,23 persen dan perseorangan 12,58 persen.

Namun, para pemegang saham tidak lagi menambahkan modal karena berbagai alasan seperti adanya peraturan internal yang membatasi kepemilikan modal dan persoalan konsolidasi.

Untuk itu, Achmad mengharapkan dalam waktu dekat ada kepastian mengenai calon investor untuk penguatan modal tersebut.

Ia optimistis hal tersebut dapat terwujud karena Bank Muamalat mempunyai keunikan dalam segmen pembiayaan syariah maupun nasabah yang selama ini telah terkenal loyal.

"Bank Muamalat punya pasar yang loyal dan segmen secara emosional. Hal itu terlihat ketika jemaah sempat ramai-ramai memberikan dukungan dengan membuka akun rekening dan melakukan penggalangan dana," kata Achmad.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018