Jakarta (ANTARA News) - Setelah menikmati dunia sinetron, kemudian teater dan berproses bersama Teater Mandiri, aktris Rieke Diah Pitaloka kini mulai menjajal kemampuan aktingnya dalam film antologi karya empat sutradara perempuan berjudul "Lotus Requiem". "Sekarang masih proses membaca naskah, syutingnya Juli di Pulau Kelapa dan peranku di situ sebagai bidan," katanya ketika jeda konser Kua Etnika dan Djaduk Ferianto di Jakarta, Kamis (12/7). Keputusan Rieke untuk menerima sutradara Nia Dinata dalam film ini telah dipikirkan dengan matang. Selain karena ingin lepas dari karakter "Oneng" yang telah melekat dalam dirinya, ia melihat tema film ini sangat menyentuh. "Aku sudah belajar banyak dari Teater Mandiri, sekarang saatnya aku masuk ke layar lebar dengan karakter yang cocok apalagi film ini bemuatan perjuangan perempuan dalam hidupnya," kata perempuan yang terkenal memerankan sosok Oneng di sinematografi elektronik (sinetron) komedi situasi "Bajaj Bajuri" tersebut. Karena pendalaman peran yang total, karakter sang bidan dalam film itu bahkan sempat terbawa Rieke dalam keseharian. "Setelah membaca naskah kadang aku merasa kepalaku sampe panas, emosi yang dimainkan dalam peran ini benar-benar tingkat tinggi," ujar perempuan kelahiran Garut, Jawa Barat, 9 Januari 1974 ini. Empat sutradara perempuan Indonesia, Nia Dinata, Upi Avianto, Fatimah Tobing, dan Lasja Fauzia, menggarap film tentang perempuan berjudul "Lotus Requiem" yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini. "Lotus Requiem" menampilkan kisah empat perempuan, yakni Safina (diperankan Kirana Larasati), Sumantri (Rieke Dyah Pitaloka), Esi (Shanty), dan Laksmi (Susan Bachtiar). (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007