Manado (ANTARA News) - Penulis Buku "IPDN Undercover", Inu Kencana Syafiie, mengharapkan pemerintah bisa membangun sekolah lembaga Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) regional di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), guna merangkul masyarakat yang ingin jadi calon praja. "Saya sangat berharap lembaga seperti IPDN bisa menyebar di daerah, Kota Manado adalah contoh studi regional pertama perlu dihadirkan," kata Inu, saat bedah buku "IPDN Undercover" di Manado, Jumat. Kehadiran lembaga IPDN regional di daerah diharapkan mampu menciptakan pendidikan yang bersih dan berwibawa, sekaligus bisa diawasi langsung masyarakat. IPDN regional bisa menepis anggapan masyarakat tentang budaya kekerasan dan melenceng jauh dari sistem pendidikan, yang kemudian menimbulkan korban jiwa seperti dialami Wahyu Hidayat tahun 2003 dan Cliff Muntu tahun 2007. "Tuntutan dibentuknya IPDN regional di Manado juga merupakan perwujudan dan keinginan orang tua Cliff Muntu," kata Inu Kencana yang juga dosen IPDN itu. Menurut Inu bahwa upaya membongkar kebobrokan di lembaga pendidikan Jatinangor, Provinsi Jawa Barat itu, bukan karena mencari popularitas pribadi, melainkan tergerak melalui hati nurani guna mengungkap kebenaran yang tidak pernah terekspos pada publik. Bahkan Inu pernah dinilai sejumlah `orang dalam` IPDN dan anggota DPR RI bahwa dirinya tidak waras, karena gaya ciri khas secara blak-blakan guna membongkar kasus di lembaga milik Departemen Dalam Negeri (Depdagri). "Tuduhan tidak wajar hanya untuk pembunuhan karakter saja, tapi itu tidak mempengaruhi niat saya membongkar kasus," ujarnya. Inu yang sangat berniat mengajar di salah satu perguruan tinggi di Sulut itu mengatakan, masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan doa dan motivasi kepadanya, sebagai upaya mencari kebenaran di lingkungan IPDN.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007