Bandung (ANTARA News) - Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, menunggu keputusan komisi disiplin PSSI soal kerusuhan yang terjadi saat laga kontra Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (15/4).

"Itu menjadi urusan komisi disiplin karena kemarin penonton masuk ke dalam dan itu bukan urusan kami. Kemarin semua orang bisa masuk ke lapangan dan itu sangat berbahaya," ujar Gomez di Bandung, Senin.

Gomez mengatakan, Komdis harus bersikap adil dalam menyelesaikan masalah. Hal itu berkaca pada kasus kapten tim, Supardi, yang diganjar hukuman larangan bermain di empat pertandingan oleh sebab tak jelas.

Namun ia tidak akan mendesak Komdis hanya menunggu keputusan apa yang akan diambil, sembari melakukan persiapan tim jelang lawan Borneo FC pekan ini di Bandung.

"Bagi kami sekarang adalah mempersiapkan untuk pertandingan berikutnya melawan Borneo," kata dia.

Baca juga: Laga Arema vs Persib ricuh, PSSI tunggu laporan PT Liga

Baca juga: Persib Bandung tahan Arema 2-2

Baca juga: Persib ajukan banding terhadap sanksi Supardi


Dalam kerusuhan kemarin, Gomez bahkan menjadi korban dan mendapatkan luka di dahi akibat lemparan.

"Itu tidak cukup bagus tapi tidak masalah, masalahnya kami tidak suka kekerasan, karena ini sepak bola. Tidak ada (korban lain), karena kami bisa dengan cepat meninggalkan lapangan," katanya.

Disinggung soal akan melaporkan kasus tersebut ke federasi, Gomez menyatakan hal itu merupakan tanggung jawab klub. Sementara tugas pelatih dan pemain hanya mempersiapkan diri untuk laga selanjutnya.

"Ini tugas dari klub, mereka yang harus bicara dengan federasi atau pihak lain. Tapi bagi kami lebih penting untuk melakukan persiapan menghadapi laga berikutnya. Mungkin manajemen kami harus bicara dengan federasi soal kejadian ini dan itu bukan urusan kami, tugas kami hanya bermain sepakbola," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018