Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mendorong perusahaan Jepang yang telah menanamkan modalnya secara langsung di Indonesia untuk memberikan pelatihan vokasional di negeri ini.

Dalam dialog antara Bappenas dan Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) di Jakarta, Selasa, Bambang menilai langkah tersebut akan mampu menciptakan transfer teknologi yang mendukung sektor manufaktur nasional.

"Paling tidak Indonesia bisa meniru praktik terbaik yang dilakukan perusahaan Jepang untuk kemudian diimplementasikan di Indonesia," kata dia.

Ia mengatakan pelatihan vokasional oleh investor langsung asal Jepang di Indonesia dapat dilakukan di berbagai sektor, di antaranya otomotif, tekstil, alas kaki, kimia, dan farmasi.

Selain membantu upaya pemerintah untuk fokus di bidang vokasi, kerja sama pelatihan dengan perusahaan Jepang juga diharapkan bisa memberikan "lompatan" produktivitas tenaga kerja di Indonesia.

Bambang juga berharap dialog antara Bappenas dan JICA mempu menghasilkan strategi yang memungkinkan terjadinya terobosan di sektor manufaktur.

"Perhatian JICA di sektor industri sangat tepat waktu, karena ini saatnya introspeksi dan mengambil langkah dengan dukungan studi yang kuat berdasarkan fakta. Studi harus bisa keluar dengan kebijakan yang pada akhirnya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi potensial," ucap dia.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi potensial Indonesia saat ini hanya 5,5 persen. Artinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia maksimum hanya dapat tumbuh 5,5 persen dalam kondisi daya saing dan iklim bisnis saat ini.

Terobosan di sektor manufaktur diperlukan untuk menambah hingga 1 persen pertumbuhan ekonomi potensial Indonesia tersebut.

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018