Hanoi (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengadakan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc di kantor perdana menteri, di Hanoi, Selasa, setelah memimpin delegasi dalam pertemuan ke-3 Sidang Komisi Bersama (JCBC) Indonesia dan Vietnam.

Menteri Retno disertai Duta Besar RI untuk Vietnam Ibnu Hadi, Denny Abdi Penjabat Direktur Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika, Hanif Salim Konsul Jenderal Indonesia di Ho Chi Minh City, dan beberapa pejabat senior di lingkungan Kemenlu dan KBRI Hanoi.

Dalam kunjungan sekitar 30 menit itu, Menlu RI dan PM Vietnam mengadakan pembicaraan seputar hasil-hasil JCBC yang berlangsung pada 16-17 April 2018.

JCBC kali ini berlangsung beberapa bulan, setelah Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong mengadakan kunjungan resmi ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Selama kunjungannya di Indonesia Trong juga bertemu dengan pimpinan MPR, DPR, dan DPD. Selain itu, diundang berbicara di forum bisnis dan akademis.

Kunjungan Trong bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang khususnya perbaikan kerja sama di sektor maritim dan perikanan, perdagangan dan investasi, dan isu-isu regional.

Pada 14 September 2011, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung mengadakan lawatan resmi ke Indonesia. Kemudian pada 27 Juni 2013 Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan istrinya Mai Tinh Hanh mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Kedua negara membuat Kemitraan Strategis pada tahun 2013 dan dilanjutkan dengan Rencana Aksi (Action Plan) pada tahun 2014-2018.

Indonesia berkomitmen untuk memperkuat hubungan baik dengan Vietnam di antaranya melalui penyusunan Rencana Aksi pada 2019-2024 yang diharapkan selesai pada November 2018.

Dalam taklimat media setelah pertemuan JCBC, Deputi Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh dan Menlu Retno menilai implementasi Rencana Aksi 2014-2018 telah makin memperkuat kerja sama Indonesia-Vietnam di berbagai bidang.

Misalahnya, dalam bidang ekonomi, nilai perdagangan tahun 2017 tercatat sebesar 6,8 miliar dolar AS, meningkat 8,64 persen dibandingkan tahun 2016, nilai investasi Indonesia ke Vietnam naik 36 persen, dan sebaliknya dari Vietnam ke Indonesia naik sekitar 300 persen.

Untuk mencapai sasaran nilai perdagangan sebesar 10 miliar dolar AS, kedua negara menggarisbawahi penting kerja sama dalam mengatasi berbagai hambatan perdagangan. Salah satunya dengan mendorong negosiasi memorandum kesepahaman (MoU) tentang kerja sama fasilitasi dan promosi perdagangan dan perbaikan perdagangan.

Setelah kunjungan kehormatan, Menlu Retno meninjau Umah Indo yang didirikan KBRI Hanoi dan terletak di bagian belakang gedung kedutaan.

Umah Indo bertujuan untuk memberikan informasi tentang Indonesia kepada khalayak Vietnam dan kalangan bisnis, meningkatkan pemahaman mengenai produk-produk, kegiatan, budaya, dan cara hidup di Inmdonesia, dan mendorong lebih banyak kontak antarindividu dalam perdagangan, bisnis, pariwisata dan kehidupan sosial.

Para pengunjung disambut baik di Umah Indo, dan mereka dapat melihat produk-produk Indonesia yang dipamerkan, untuk mencoba makanan khas Indonesia, dan berinteraksi dengan kebudayaan Indonesia.

"Umah Indo merupakan bagian dari diplomasi ekonomi dengan menampilkan berbagai produk Indonesia dan bersifat tematik," demikian Menlu RI.

Pewarta: Mohamad Anthoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018