Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan sekitar satu juta lapangan pekerjaan per tahun tercipta dari kontribusi investasi yang masuk ke Indonesia.

Tom, sapaan akrabnya, dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertajuk "Kepastian Izin TKA dan Perbaikan Iklim Investasi di Indonesia" di Jakarta, Senin, mengatakan angka tersebut berasal dari capaian pemerintah Jokowi-JK yang berhasil menciptakan dua juta lapangan kerja per tahun.

"Dari satu juta lapangan kerja itu, saya klaim karena PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) naik dengan membangun pabrik, listrik, infrastruktur. Itu menciptakan lapangan kerja sekitar separuh yang ada," katanya.

Dari jumlah satu juta lapangan kerja tersebut, hanya sekitar dua persen atau 20.000 lapangan kerja menjadi bagian untuk TKA.

Namun, dari angka tersebut, Tom menegaskan jumlah itu hanya bersifat sementara karena TKA kebanyakan hanya bertahan bekerja di Indonesia untuk jangka waktu satu hingga tiga tahun.

"Faktanya, jumlahnya cukup stabil. TKA yang baru diimbangi dengan TKA yang pulang," ujar dia.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, izin kerja bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masih berlaku hingga akhir 2017 sekitar 85.974 orang pekerja. Setahun sebelumnya sebesar 80.375 dan tahun 2015 sebanyak 77.149 pekerja.

Dengan perbandingan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 263 juta dan jumlah izin kerja TKA sebanyak 85.974, maka jumlah TKA di Indonesia masih tergolong rendah.

"Bandingkan dengan Singapura, sebanyak seperlima penduduknya negeri Singa tersebut merupakan TKA. Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) TKA-nya hampir sama dengan jumlah penduduknya," kata Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dalam kesempatan yang sama.

Hanif meminta agar semua pihak tidak terlalu khawatir terkait maraknya isu TKA yang kembali mencuat menyusul terbitnya Perpres Nomor 20 Tahun 2018. "Khawatir boleh, tapi jangan terlalu khawatir, kalau terlalu khawatir jadi malah tidak rasional," katanya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018