Jakarta (ANTARA News) - PT. Bank Mandiri Persero Tbk mengantongi laba bersih Rp5,9 triliun kuartal I 2018 atau tumbuh 43,7 persen (yoy) namun kredit perseroan baru tumbuh satu digit 7,1 persen (yoy) dan lebih lambat dibanding pertumbuhan tahunan kredit kuartal I 2017.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa, mengatakan pertumbuhan kredit yang belum signifikan itusalah satunya karena perseroan masih melakukan restrukturisasi di segmen kredit korporasi menengah dan Usaha Kecil Menengah.

Tiko merinci kredit korporasi menengah Bank Mandiri di kuartal I 2018 ini turun 7,2 persen menjadi Rp141,7 triliun dan UKM turun 11,3 persen menjadi Rp51 triliun..

"Yang melambat itu di segmen yang direstrukturisasi seperti `medium corporate`. Kita memang arahkan pertumbuhan kredit korporasi menengah ini ke nol persen tahun ini," ujar Tiko, sapaan akrab Kartika.

Mandiri, ujar Tiko, pada tahun ini lebih ingin memperbesar segmen kredit di korporasi besar dibanding korporasi menengah karena risiko kualitas kredit. Di kredit korporasi besar, pertumbuhan kredit Mandiri kuartal I 2018 ini naik 8,9 persen (yoy) menjadi Rp255,6 triliun.

Dengan kredit korporasi besar itu, Mandiri masih meyakini target pertumbuhan kredit 11-13 persen tahun ini bisa teracapai.

Adapun secara total kredit Bank Mandiri di kuartal I 2018 naik 7,1 persen itu menjadi Rp703 triliun.

Laba Mandiri juga terdongkrak karena biaya pencadangan yang menurun. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) turun dari 3,98 persen menjadi 3,32 persen di kuartal I 2018 ini. Dengan begitu, alokasi biaya pencadangan perseroan turun menjadi Rp 3,8 triliun dari Rp 5,4 triliun.

Laba Mandiri tersebut diraih dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 3,2 persen menjadi Rp 13,22 triliun dan pendapatan berbasis komisi yang meningkat 14,7 persen menjadi Rp6,02 triliun.

Sementara untuk penghimpunan DPK meningkat 5,2 persen ke angka Rp769,3 triliun. Sedangkan aset meningkat 6,2 persen menjadi Rp1.098,2 triliun.

Baca juga: Bank Mandiri bagi dividen jadi Rp9,28 triliun

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018