Makanya, mari rawat kota ini. Dengan banyak tangan yang membangun maka Semarang semakin hebat. Kuncinya, saling menghormati, menghargai, dan gotong royong."
Semarang (ANTARA News) - Ribuan warga mengikuti pergelaran Karnaval Paskah 2018 di Kota Semarang, Jumat, yang rutenya diawali dari kawasan Kota Lama hingga Balai Kota Semarang.

Pelepasan rombongan peserta Karnaval Paskah 2018 dilakukan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Rukma Setyabudi dan anggota DPR RI Juliari P Batubara.

Dari kalangan umat Kristen dan Katolik, tampil rombongan dari berbagai sekolah, gereja, dan Wanita Katolik RI Cabang Kota Semarang menggunakan mobil hias maupun berjalan kaki.

Tak hanya dari kalangan umat Kristen dan Katolik, komunitas lintas agama juga turut ambil bagian dalam Karnaval Paskah Bertema "Dengan Kebangkitan-Nya, Kita Srawung di Dalam Keberagaman".

Sesampainya di Balai Kota Semarang, rombongan disambut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, beserta jajaran muspida dan para tokoh agama.

Beberapa rombongan peserta karnaval itu menyempatkan pula menggelar atraksi di depan panggung, seperti atraksi wushu yang dimainkan putri petinju Chris John, tarian, dan nyanyian.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui pluralitas yang dimiliki warga Kota Atlas dengan berbagai perbedaan suku, agama, ras, antargolongan (SARA), tetapi perbedaan itu yang menjadikan masyarakat kuat.

"Perbedaan justru menjadikan masyarakat kuat dan sampai sekarang Semarang tetap kondusif. Akan tetapi, kondusivitas bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan dinamis," katanya.

Suatu ketika, kata dia, iklim yang sudah berjalan kondusif bisa berpotensi terjadi konflik jika keberagaman dan perbedaan yang dimiliki masyarakat tidak dirawat secara baik.

"Makanya, mari rawat kota ini. Dengan banyak tangan yang membangun maka Semarang semakin hebat. Kuncinya, saling menghormati, menghargai, dan gotong royong," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Dengan berbagai perayaan agama yang digelar, kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, membuktikan masyarakat Kota Semarang berkomitmen menjaga pluralitas yang dimiliki secara baik.

"Perayaan agama di Semarang komplet. Sekarang ini Paskah, baru saja kemarin ada Pawai Ogoh-Ogoh, kemudian ada Karnaval Cheng Ho. Sebentar lagi, pertengahan Mei ini ada Karnaval Dugderan menyambut puasa," katanya.

Sementara itu, anggota DPR RI dari Dapil 1 Jateng Juliari P Batubara mengapresiasi berbagai perayaan agama yang digelar di Semarang, termasuk Karnaval Paskah yang sudah kesekian kalinya.

"Ini satu bukti Kota Semarang benar-benar kota yang tidak hanya mengakui, tetapi juga merayakan keberagaman. Karnaval ini bukan hanya milik warga Semarang yang beragama Kristen dan Katolik," katanya.

Bahkan, politikus PDI Perjuangan itu menilai keguyuban masyarakat Semarang dengan berbagai perayaan agamanya bisa menjadi contoh kota-kota lain karena Indonesia adalah negara yang plural.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018