Tahun ini Sumatera Selatan menjadi tuan rumah dalam ajang Asian Games yang akan dilaksanakan Agustus nanti. Bersama-sama kita lakukan antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dapat berdampak pada kabut asap."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggalakkan tim patroli terpadu di Sumatera Selatan, Riau dan Kalimantan Barat secara serentak, salah satunya untuk antisipasi asap menjelang Asian Games 2018.

"Tahun ini Sumatera Selatan menjadi tuan rumah dalam ajang Asian Games yang akan dilaksanakan Agustus nanti. Bersama-sama kita lakukan antisipasi untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan yang dapat berdampak pada kabut asap," kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Israr dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pelaksanaan patroli terpadu di Riau dan Sumatera Selatan merupakan tahap pertama di 2018 sedangkan Provinsi Kalimantan Barat sudah melaksanakan patroli terpadu kedua kalinya, lanjutnya.

Peluncuran pelaksanaan patroli terpadu di Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan secara serentak di empat daerah operasi (daops) wilayah Sumatera Selatan, yaitu Daops Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Lahat.

Apel keberangkatan tim patroli terpadu di Daops Banyuasin dipimpin Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Israr sekaligus melakukan pengecekan kelengkapan personel tim patroli terpadu.?

Dalam peluncuran patroli terpadu di Daops Banyuasin yang dihadiri oleh personel TNI/Kodim 0430, Polres Banyuasin, BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, MPA Desa Pelajau, Israr menekankan bahwa patroli terpadu merupakan wujud sinergi di tingkat tapak.

"Sekaligus sebagai pintu masuk untuk proses perubahan perilaku masyarakat menuju masyarakat yang lebih peduli dan berperan aktif dalam pencegahan karhutla," katanya.

Untuk Daops OKI, apel pemberangkatan tim patroli terpadu dipimpin oleh Kepala Pelaksana Operasional BPBD Kabupaten OKI, Listiadi Martin. Acara ini dihadiri oleh personel Polres OKI, Kodim 0402 OKI, KPHP Wilayah IV dan V OKI, BPBD, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, Camat Kota Kayuagung, Kelurahan Kedotan, Manggala Agni dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA).

Patroli terpadu melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Poleri serta masyarakat dan dikoordinir oleh Manggala Agni adalah bentuk sinergi para pihak dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah rawan.

Sejauh ini, patroli terpadu sudah dilaksanakan di lima provinsi, yaitu Kalimantan Barat, dua fase masing-masing sebanyak 60 posko dengan desa jangkauan 189 desa. Di Provinsi Riau juga sudah dilaksanakan dua fase sebanyak 65 posko dengan menjangkau 244 desa rawan.

Selanjutnya di Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 50 posko yang menjangkau 177 desa rawan karhutla.

Provinsi Kalimantan Tengah juga telah melaksanakan patroli terpadu sejak pertengahan April 2018 di 45 posko dengan jangkauan 135 desa rawan.

Begitu juga Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah melaksanakan patroli terpadu pada delapan posko desa dan mampu menjangkau 41 desa. Pelaksanaan patroli terpadu ini direncanakan sampai akhir bulan Oktober 2018, sampai musim kemarau berakhir.

Sementara pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Selasa (1/5) pukul 20.00 WIB, mendeteksi ada empat "hotspot" yang terpantau satelit NOAA-19, dua titik di Jambi dan dua titik di Sumatera Selatan.

Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) mendeteksi ada satu "hotspot" di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018