Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 0,70 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi menetap di 1.313,00 dolar AS per ounce.

Saham-saham energi terangkat oleh keputusan Presiden AS Donald Trump pada Selasa (8/5) untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan melanjutkan sanksi terhadap Teheran. Namun, langkah itu gagal mendorong kenaikan emas berjangka, yang dipandang sebagai aset "safe haven".

Sebagai akibat dari reli di sektor energi dan keuangan, saham-saham AS diperdagangkan lebih tinggi pada Rabu (9/5). Indeks Dow Jones Industrial Average naik 103,51 poin atau 0,42 persen pada pukul 16.33 GMT.

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak perlu mencari aset "safe haven".

Emas mendapat tekanan tambahan dari Departemen Keuangan AS, karena imbal hasil dari obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun tetap di atas 3,0 persen, sementara dolar AS tetap kuat.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 6,7 sen AS atau 0,41 persen, menjadi menetap di 16,539 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Juli naik 4,5 dolar AS atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 916,60 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas berjangka turun tipis karena dolar AS menguat

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018