Palu (ANTARA News) - Tim evakuasi beranggotakan polisi dan relawan telah diberangkatkan menuju lokasi banjir yang disertai tanah longsor di Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). "Sebanyak 30 anggota tim evakuasi tersebut diberangkatkan dari Pelabuhan Kolonodale tadi pagi (24/7)," kata Bupati Morowali Datlin Tamalagi yang dihubungi per telepon dari Palu, Selasa. Kepala Syahbandar Pelabuhan Kolonodale, Idham Ibrahim, mengatakan anggota tim evakuasi dan bantuan bahan makanan diberangkatkan dengan menggunakan KM Tanimbar Sejahtera. Kapal motor cargo milik PT Kumala Terang Jaya ini berangkat dari Pelabuhan Kolonodale Selasa sekira pukul 06.30 WITA dengan tujuan Baturube, ibukota Kecamatan Bungku Utara. Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Morowali Ny Rosmaniel Songko mengatakan bantuan yang disalurkan berupa 14 ton beras dan puluhan dos mie instan dan pakaian. "Bantuan tersebut disediakan oleh Pemkab dan swadaya masyarakat Morowali," katanya. Idham Ibrahim menambahkan, Bupati Datlin Tamalagi dan rombongan batal berangkat menuju lokasi banjir. KM Gunung Tokala yang mengangkut rombangan bupati kembali ke pelabuhan setelah lima menit berlayar karena terhalang cuaca buruk. Rosmaniel yang turut serta dalam rombongan Bupati Datlin mengatakan nahkoda kapal memutuskan kembali ke pelabuhan sebab hujan deras kembali mengguyur yang disertai awan hitam. "Rombangan kembali karena cuaca membahayakan perjalanan," katanya. Pemkab Morowali sampai Selasa siang melaporkan jumlah korban jiwa delapan orang dan sedikitnya 40 orang dilaporkan hilang akibat tertimbun tanah longsor di desa Uwe Ruru, kecamatan Bungku Utara. Rosmaniel mengakui berkembang informasi jumlah korban tewas telah menembus angka lebih 50 orang, namun Pemkab Morowali belum melansir secara resmi karena bukan laporan langsung dari petugas yang berada di lokasi banjir. "Informasi resmi sementara ini korban jiwa sebanyak delapan orang," ujarnya. Banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Morowali telah berlangsung sejak 17 Juli 2007 dan mencapai puncaknya mulai Minggu sore (22/7) dengan ketinggian air lebih dua meter. Kecamatan yang disapu banjir akibat guyuran hujan dua pekan terakhir dan meluapnya sungai Salato ini, adalah Kecamatan Bungku Utara, Mamosalato, Soyo Jaya, dan Petasia. Lokasi banjir terparah terjadi di wilayah kecamatan Bungku Utara karena diserta longsoran lumpur yang jatuh dari perbukitan Lemo dan menimbun penduduk yang sedang mengungsi di daerah ketinggian.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007