Bengkulu Selatan (ANTARA News) - Kue tradisional Bengkulu bay tat kini semakin digemari masyarakat sebagai jajanan pembuka puasa seperti saat ini.

Kue lembut beraroma kelapa dan nanas banyak dijual di toko oleh-oleh.

"Ini makanan tradisional masyarakat Bengkulu. Kue ini sudah ada sejak dulu," kata Riwana (63), seorang pembuat bay tat di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, baru-baru ini.

Baca juga: "Sotong pangkong" kuliner khas Ramadhan di Pontianak

Bay tat merupakan sejenis roti pipih agak tebal yang dipanggang mirip pizza. Bay tat terbuat dari terigu, mentega, telur, gula dan santan. Sementara bagian atas roti dilumuri selai nanas ataupun selai kelapa.

Riwana menjelaskan, untuk membuat kue bay tat yang gurih, manis dan lembut di lidah, maka langkah pertama yang mesti dilakukan adalah mengocok gula pasir dan telur hingga mengembang.

Setelah itu, masukan mentega, santan kelapa, soda kue dan tepung terigu. Aduk adonan itu hingga merata, lalu diamkan beberapa saat agar semua bahan menyatu sempurna sebelum dicetak.

Baca juga: Lezatnya ragam kuliner khas Ramadhan di India

"Kami menggunakan piring sebagai loyang agar bundarnya pas. Bagian atas kue dilumuri nanas agar makin enak. Setelah itu, dipanggang sekitar 30 menit," jelas Riwana.

Bentuk bay tat bundar dan dihias seperti bunga menjadikan kue itu semakin cantik. Aroma santan kelapa menjadi ciri khas kue berwarna kuning kecoklatan itu.

Baca juga: Mie glosor "banjir" pesanan

"Karena bentuknya yang bundar inilah, orang-orang menjulukinya pizza Bengkulu," tutur perempuan yang telah berjualan kue bay tat selama 23 tahun itu.

Riwana menjual bay tat seharga Rp12.500 per loyang. Saat hari biasa, dia hanya memproduksi 50 kue bay tat per hari. Sedangkan saat Ramadhan, produksinya meningkat berkisar 100 hingga 200 loyang per hari.

Amanda Putri, salah seorang pembeli, mengaku tekstur bay tat lembut dengan cita rasa manis dan asam selai nanas. Aroma kelapa yang kuat menjadikan kue itu cocok disantap saat berbuka puasa.?

"Makan satu loyang bay tat dijamin langsung kenyang, karena kue ini padat," terangnya.


Baca juga: Lezatnya sambal lokan Mukomuko saat Ramadhan

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018