Jakarta (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung Kesatuan Aksi Peduli Pemberantasan Korupsi (Kampak) BLBI melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman Kantor Kejaksanaan Agung (Kejagung) Jakarta, Selasa, menuntut pengusutan tuntas atas penyelewenagn Bantuan Likuiditas BI (BLBI) khususnya oleh Salim Grup. Koordinator Kampak BLBI, Anis menjawab pers, mengatakan, aksi unjuk rasa itu dimaksudkan mendorong Kejagung agar berani mengusut tuntus kasus penyelewengan BLBI oleh Salim Grup yang mencapai puluhan triliun rupiah. Dia mengatakan, dana BLBI yang diduga diselewengkan oleh Salim Grup diperkirakan mencapai Rp62 triliun, yakni BLBI diberikan kepada Sudono Salim dan Anthony Salim untuk BCA mencapai Rp52 triliun dan BLBI kepada Syamsul Nursalim untuk BDNI mencapai Rp10 triliun. Menurut Anis, Kejagung hingga saat ini masih belum berani untuk mengusut penyelewenagn BLBI, padahal kasus BLBI dapat digolongkan korusi kelas kakap yang telah menyengsarakan rakyat Indonesia. Karena itu, Kampak dalam aksi demo juga memberikan sperangkat "Sajadah dan Alat Tasbih, agar jajaran Kejagung lebih berani mengusus penyelewengan kasus BLBI oleh Salim Grup dengan makna simbol akan mendapat rahmat Allah SWT dan perlindungannya. Pemberian seperangkat Sajadah dan Alat tasbih, kata Anis, telah diterima oleh perwakilan staf dari Kejagung dan yang bersangkutan akan meneruskan pemberian dan tuntutan Kampak kepada Jaksa Agung RI. Anis beranji, pihaknya akan membawa massa yang lebih besar ke Kejaksaan Agung pada minggu depan, sampai Kejaksaan Agung mengusut tuntas dan mengajukan ke pengadilan para penyeleweng dana BLBI itu. Aksi unuk rasa itu berjalan tertib yang ditandai dengan orasi dan membawa poster yang antara lain bertuliskan tuntutan agar Kejagung segera mengusut tuntas penyeleweng BLBI serta membakar boneka yang diduga menyelewengkan dana BLBI yaitu Sudono Salim, Anthony Salim dan Syamsuk Nursalim.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007