Jakarta (ANTARA News) - Beberapa hari lalu, publik dikejutkan dengan kabar bahwa speaker cerdas milik Amazon, Echo, yang dibekali asisten digital Alexa mengirimkan rekaman percakapan ke orang lain tanpa sepengetahuan pemilik.

Amazon mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada The Washington Post, Kamis (24/5), bahwa Echo terbangun ketika mendengar kata yang terdengar seperti "Alexa."

Untuk memastikan insiden ini tidak terjadi kepada pengguna Asisten Google, Google mengharuskan pengguna untuk menekan tombol terlebih dahulu sebelum membangunkan Asisten dengan "Ok Google."

"Itu cara supaya kita pasti punya niat untuk melakukannya, sehingga diperlukan untuk memencet tombol itu," ujar Veronica Utami, Head of Marketing Google Indonesia, dalam temu media di Jakarta, Kamis.

Veronica juga menekankan bahwa data yang direkam Google dalam setiap aksi yang dilakukan oleh Asisten Google benar-benar ada di tangan pengguna.

"Karena kami menghormati sekali privasi setiap orang sehingga setiap orang bisa, sehingga setiap orang bisa ke myaccount.google.com dan melakukan privasi check up, dan melakukan settingan kata apa saja yang bisa diakses oleh Google," kata Veronica.

Veronica menjelaskan, kata lokasi misalnya, sesuatu yang bisa diakses Google untuk bisa memberikan solusi tempat-tempat terdekat atau navigasi ke tempat lain.

"Tapi, kapanpun pengguna bisa pergi ke myaccount.google.com dan mematikan akses terhadap data tersebut," Veronica menambahkan.

Sebagai perbandingan, asisten milik Samsung yang ditanamkan dalam ponsel pintarnya, Bixby, dapat "bangun" dengan perintah suara "Hi Bixby," tanpa memencet tombol -- meski memang terdapat opsi untuk memencet tombol terlebih dahulu.

Sementara Apple yang terlebih dahulu membenamkan Siri dalam iPhone, melakukan hal yang sama dengan Google yaitu dengan menekan tombol terlebih dahulu untuk membangunkan asisten digitalnya itu.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018