Singapura (ANTARA News) - Dana yang harus dikeluarkan Singapura untuk menuanrumahmi pertemuan tingkat tinggi bersejarah yang disorot dunia antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ternyata mencapai 20 juta dolar Singapura atau sekitar Rp209 miliar, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong seperti dikutip laman The Street Times.

Lee menyebut angka itu sebagai kontribusi Singapura untuk sebuah upaya internasional yang juga menjadi kepentingan nasional besar Singapura.

"Itu harga yang sanggup kami keluarkan," kata dia seraya menyatakan separuh dari dana itu untuk pengamanan dua kepala negara itu.

Leee menyebut KTT itu sebagai operasi yang sangat besar mengingat skalanya, jumlah wartawan yang meliput dan tingkat keamanan yang dibutuhkan.

"Syarat keamanan jauh lebih besar dari pada pertemuan-pertemuan sebelumnya karena gengsi pertemuan ini dan wujud dari apa yang dibahasnya," sambung Lee.

Baca juga: Optimisme dan pesimisme dari KTT Donald Trump-Kim Jong Un

Tidak hanya melibatkan berlapis-lapis pengamanan dari polisi di sekitar lokasi pertemuan, tetapi juga perlindungan 24 jam dan menyeluruh di udara, laut, dan darat, dari kemungkinan sabotase dan serangan.

"Oleh karena itu ini adalah operasi sangat besar karena merupakan pertemuan tingkat tinggi dan kami tak bisa menoleransi kesalahan sedikit pun," kata Lee.

Angka 20 juta dolar Singapura itu masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan 150 juta dolar Singapura (Rp1,56 triliun) yang dikeluarkan untuk menggelar balap Formula One edisi tahun lalu.

Namun tetap itu membuat warga Singapura membelalakkan matanya yang juga harus menghadapi kenyataan tidak boleh lagi sembarangan masuk ke area KTT.

Menepis kekhawatiran itu, Lee berkilah bahwa KTT ini tidak saja kerja pemerintah, namun kerja seluruh elemen rakyat Singapura.

Baca juga: Trump dan Kim Jong Un sudah di Singapura, siap bahas perdamaian abadi
 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018