Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya dengan berbagai cara mencari  Galang Ardiansyah (8), yang hilang saat takbir keliling di masjid dekat rumahnya di kawasan Bendul Merisi Gg. 1 Utara 14-A pada Kamis (14/6), salah satunya menggunakan jasa paranormal.

"Sampai saat ini belum ada perkembangan. Anak itu belum ditemukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Lingkungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Edi Christijanto kepada Antara di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, BPB Linmas terus berupaya semaksimal mungkin dan dengan berbagai cara untuk menemukan anak tersebut termasuk memperluas pencarian  dengan seluruh kepala Bakesbanglinmas kabupaten/kota se- Jawa timur.

"Bahkan kami juga lewat jasa paranormal dengan harapan diketahui tanda-tanda keberadaan anak itu," ujarnya.

Terkait kemungkinan anak tersebut ikut keluarga yang lain, Edi mengatakan pihaknya sudah mencari semua keluarga terdekatnya.

"Ikut saudara, tidak, karena semua keluarga sudah didatangi," katanya.

Mengenai indikasi pencurian anak, Edi mengatakan pihaknya tidak punya kapasitas menjelaskan karena itu semua kewenangan pihak kepolisian.

"Kalau pencurian anak masih didalami Polrestabes," ujarnya.

Posko pencarian berada Warungku Jalan Bendul Merisi Utara VIII RT 4/RW 11, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Posko tersebut terdiri dari BPB Linmas, Kecamatan Wonocolo, Polsek Wonocolo dan organisasi perangkat daerah (OPD) pemerintah Kota Surabaya.

Adapun fungsi posko tersebut, lanjut dia, sebagai kendali komando dan informasi yang masuk di lokasi kejadian. "Kami terus berupaya melakukan pencarian anak tersebut," ujarnya. 

Baca juga: Seorang anak Surabaya hilang saat takbir keliling
Baca juga: Anak harapan yang menghilang karena Gafatar

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018