Jakarta (ANTARA News) - Ibu kota China, Beijing, sedang mencari pengenalan "teknologi pengenalan-bio", termasuk pemindai telapak tangan dan kamera pengenal wajah, untuk mempercepat arus penumpang di stasiun kereta bawah tanah pada waktu-waktu puncak, media pemerintah melaporkan pada hari Selasa.

China meningkatkan teknologi pengawasan untuk segala hal mulai dari memperkuat keamanan domestik hingga mempercepat pesanan di restoran cepat saji.

Namun, pemantauan semacam itu memicu kekhawatiran dari kelompok hak asasi manusia bahwa hal tersebut membangun sistem pengawasan nasional untuk memadamkan perbedaan pendapat.

Sistem transportasi bawah tanah Beijing berencana untuk memperkenalkan teknologi pemindai tersebut tahun ini, demikian dilansir surat kabar China Daily yang dikelola negara, mengutip Zhang Huabing selaku kepala pengembangan perusahaan untuk operator utama, Beijing Subway.

Kamera pengenal wajah akan dapat mendeteksi wajah orang-orang, memungkinkan mereka melewati jalur tiket dengan normal dan cepat, sementara pemindai telapak tangan akan memungkinkan orang untuk menggeser tangan mereka untuk melewati pintu putar tiket.

The China Daily mengatakan pemindai telapak tangan sudah digunakan pada sistem kereta bawah tanah Shanghai, yang membandingkan gambar yang dipindai dengan database cetakan dalam hitungan detik.

Beijing memiliki 22 jalur kereta api perkotaan dan lebih dari 10 juta penumpang naik kereta bawah tanah kota pada hari kerja rata-rata. Demikian dilansir Reuters.

Baca juga: China berhasil uji coba kereta magnet 160 km/jam

Baca juga: Beijing uji coba empat jalur baru "subway"

Penerjemah: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018