Arusha (ANTARA News) - Tanzania pada Selasa meluncurkan program tes enam bulan dan menggelar kampanye yang berusaha menempatkan orang dengan HIV mendapatkan obat anti-retroviral (ARV) segera setelah dites positif.

Berbicara selama peluncuran di ibu kota negara itu, Dodoma, Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengarahkan para pemimpin pemerintah lokal untuk menyadarkan warga agar mengambil tes HIV sehingga mereka yang ditemukan dengan virus tersebut dapat segera memulai pengobatan.

Majaliwa mendorong warga Tanzania untuk keluar dan tes HIV dan mereka yang ditemukan hidup dengan virus tersebut diimbau untuk mulai menggunakan obat-obatan yang dibutuhkan.

Dia mengatakan, pria harus diberikan perhatian khusus dalam kampanye itu karena mereka biasanya tidak memiliki inisiatif seperti sebagaimana rekan-rekan wanita mereka.

Majaliwa menegaskan kembali komitmen Tanzania untuk bekerja dengan mitra pembangunan lain untuk mencapai tujuannya memberantas AIDS.

Menurut statistik Komisi Tanzania untuk AIDS (TACAIDS), Tanzania memiliki sekitar 1,4 juta orang yang hidup dengan HIV, tetapi hanya 52 persen dari mereka yang sadar akan kondisi mereka.

Penyakit ini sebagian besar mempengaruhi remaja berusia antara 14 dan 25 tahun, kata TACAIDS. Demikian dilansir Kantor Berita Xinhua.

Baca juga: Mensos: Pengidap HIV jangan putus asa

Baca juga: Bill Gates ejek Trump karena tak tahu bedanya HIV dan HPV

Baca juga: Polisi India tangkap dokter "palsu", diduga tularkan HIV kepada 46 pasien

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018