Sampai hari ini belum ada penerimaan CPNS ...Saya tegaskan itu 'hoax'."
Karimun (ANTARA News) - Bupati Karimun, Kepulauan Riau, Aunur Rafiq mengatakan bahwa pengumuman penerimaan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang beredar di media sosial adalah kabar bohong (hoax).

"Sampai hari ini belum ada penerimaan CPNS, berita itu tidak benar, bahkan ada edaran yang dikeluarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab di medsos, ditandatangani pula. Saya tegaskan itu hoax," katanya di Tanjung Balai Karimun, Rabu.

Aunur Rafiq mengemukakan, pemerintah daerah memang telah mengajukan formasi penerimaan CPNS sebanyak 451 orang kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan & RB), namun sampai saat ini belum mendapat jawaban atau belum disetujui.

"Awalnya memang kita usulkan 3.000 orang, namun setelah kita teliti sesuai dengan analisa jabatan, maka yang kita usulkan sebanyak 451 orang. Tapi, itu baru usulan dan kita belum diberikan kuotanya berapa," katanya.

Ia menyesalkan adanya pengumuman penerimaan formasi CPNS yang beredar di media sosial (medsos). Ada yang menyebutkan Karimun tidak mendapatkan formasi CPNS, ada juga menyebutkan mendapat formasi sebanyak 300 orang.

"Saya baca wilayah Kepri juga sudah ada formasi CPNS-nya. Karimun kosong, tapi ada yang biilang dapat 300, ada juga yang bilang sekian-sekian. Pengumuman itu juga menyebutkan bahwa daerah lain di Kepri juga telah mendapat formasi CPNS," tuturnya.

Pemerintah daerah, diungkapkannya, telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait beredarnya penerimaan CPNS di medsos, agar diusut sehingga tidak merugikan pihak-pihak tertentu.

"Jangan sampai ada orang tertentu yang memanfaatkan, sehingga bisa menghubungi dan mengurus," ujarnya.

Dia pun mengimbau kepada warga masyarakat untuk menginformasikan terkait beredarnya pengumuman penerimaan CPNS, atau melapor kepada aparat kepolisian, karena sudah masuk ranah pidana penyampaian kabar bohong (hoax).

Baca juga: Narasi Anti Hoax - BSSN Awasi Semua Komunikasi Via Medsos

Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018