Kota Meksiko (ANTARA News) - Andres Manuel Lopez Obrador memenangi pemilu presiden Meksiko pada Minggu, demikian "exit poll" menunjukkan, dengan janji memerangi korupsi dan menangani persoalan kartel narkoba dengan pendekatan yang tidak konfrontasional.

Mantan wali kota Mexico City berusia 64 tahun itu juga membawa harapan publik, mengingat upayanya untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan akan dipantau dengan seksama investor.

Pemerintahan Lopez Obrador diperkirakan akan semakin ketat dalam menerima investasi asing dan tidak terlalu bersahabat dengan Amerika Serikat. Beberapa menit setelah para penantangnya menyatakan menyerah, nilai mata uang peso langsung naik satu persen.

Empat "exit poll" menunjukkan Lopez Obrador meninggalkan para pesaingnya dengan selisih lebih dari 20 persen, dengan perolehan antara 46,8 persen dan 59 persen.

"Rakyat menghendaki perubahan," kata Ricardo Anaya, mantan ketua partai kanan tengah PAN yang merupakan salah satu penantang Lopez Obrador. Anaya diperkirakan akan menempati urutan kedua, menungguli calon dari partai penguasa PRI, Jose Antonio Meade.

Lopez Obrador sendiri dikenal mempunyai tendensi nasionalis yang keras kepala, sehingga sering disamakan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Di akun Twitternya, Trump memberikan selamat kepada tokoh kiri itu dengan menulis, "Saya sudah tidak sabar untuk segera bekerja sama dengan dirinya. Ada banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan yang bisa menguntungkan Amerika Serikat dan Meksiko."

Sebelumnya pada Minggu, Trump sempat mengutarakan rencana untuk menaikkan pajak impor mobil dari Meksiko jika ada ketegangan dengan pemerintahan baru.

Amerika Serikat juga tengah bermusuhan dengan Meksiko dan Kanada terkait renegosiasi perjanjian dagang kawasan Amerika utara (NAFTA).

Kini publik menunggu bagaimana Lopez Obrador akan bersikap dalam hubungannya dengan Amerika Serikat saat dia resmi menjabat sebagai presiden pada 1 Desember mendatang.

Lopez Obrador sendiri sudah banyak memilih tim penyusun kebijakan yang memastikan kepada para investor bahwa rencana ekonominya tidak akan mengganggu iklim investasi.

Saat ini pasar tengah mengawasi seberapa banyak partai MORENA, tempat Lopez Obrador berasal, mendapatkan suara dalam pemilihan umum parlemen. Jika mendapatkan kursi mayoritas, investor khawatir Lopez Obrador akan membatalkan sejumlah kebijakan ekonomi yang menguntungkan pemodal.

"Kami menyaksikan pada hari ini perubahan peta politik nasional yang besar. Keseimbangan kekuasaan di pusat dan daerah sudah jelas bergerak ke kiri, dengan implikasi yang tidak bisa diperkirakan soal arah kebijakannya," kata ekonom Goldman Sachs, Alberto Ramos.

Sejumlah orang dekat Lopez Obrador mengatakan bahwa dia akan segera mengeluarkan pernyataan yang menenangkan pasar. Pernyataan pertamanya akan dipantai untuk mengetahui apakah ada perubahan sikap menuju moderasi atau sebaliknya terkait investasi asing, terutama di sektor perminyakan.

Pemerintahan Meksiko saat ini sudah mengubah konstitusi untuk menarik lebih banyak investasi asing ke industri minyak. Namun Obrador, yang berasal dari bagian kawasan Meksiko di mana eksploitasi minyak berawal, dalam kampanyenya berjanji untuk memikirkan ulang kebijakan tersebut.

Lahir di negara bagian Tobasco, Lopez Obrador pertama kali dikenal publik internasional saat mencalonkan diri menjadi presiden pada 2006, meski harus berakhir dengan kekalahan tipis. Namun dia tidak menyerah dan terus berkampanye dengan mengunjungi wilayah-wilayah terpencil yang diabaikan para politisi.

Baca juga: Sebanyak 133 politikus dibunuh jelang pemilihan di Meksiko

Kemenangan Lopez Obrador adalah tamparan keras bagi PRI, yang berkuasa di Meksiko selama 77 tahun sepanjang 89 tahun terakhir, dan juga kubu konservatif PAN.

Lopez Obrador mengaku sebagai pemimpin Meksiko paling kiri setelah Lazaro Cardenas yang berkuasa pada 1934, dengan mendistribusikan tanah kepada para petani penggarap dan menasionalisasi industri asing termasuk perusahaan minyak.

Baca juga: Seorang wartawan Meksiko dibunuh jelang pemilu

Sebagaimana Cardenas, Lopez Obrador juga berjanji untuk membantu para petani miskin, meski menekankan bahwa dia tidak akan merampas tanah milik pribadi, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.G005/a032)

Pewarta: antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018