St Petersburg (ANTARA News) - Manajer Inggris, Gareth Southgate, mengatakan timnya disambut di Rusia selama gelaran Piala Dunia 2018 meski Moskow dan London terlibat ketegangan diplomatik.

Southgate mengatakan hal itu kepada wartawan di akhir sesi konferensi pers setelah kekalahan 0-2 atas Belgia pada perebutan juara ketiga Piala Dunia 2018 di St Petersburg, Sabtu.

"Ada banyak yang berbicara tentang hubungan antara kedua negara, tetapi pada level pribadi dan berkumpul dengan orang-orang Rusia, kami tidak bisa merasa lebih diterima dari pada ini," kata manajer Inggris itu dilansir AFP.

"Kami memiliki pengalaman yang luar biasa (bersama orang-orang di Rusia) dan saya pikir semua pendukung kami juga," katanya.

Southgate menambahkan wartawan-wartawan Rusia bersikap adil saat meliput pertandingan Inggris hampir sebulan penuh yang akan diakhiri pada final di Moskow antara Kroasia dan Perancis.

"Kami diperlakukan sangat adil oleh semua orang di sini," kata Southgate.

"Dan sama, pertanyaan yang tepat telah diajukan," katanya kepada wartawan.

Baca juga: Rusia-Inggris saling serang soal peracunan mata-mata

Baca juga: Rusia minta Inggris buktikan tuduhan atau minta maaf


Sebelumnya, kedua negara terlibat ketegangan yang membuat Inggris tidak mengirim tokoh pemerintahan atau keluarga kerajaan ke Piala Dunia, sebagai protes atas kasus racun terhadap mantan agen ganda  Rusia, Sergei Skripal, yang mendadak sakit di Inggris.

Sergei Skripal diketahui membocorkan identitas mata-mata Rusia kepada dinas rahasia Inggris kemudian mendapatkan suaka di Inggris.

Mantan mata-mata berumur 66 tahun bersama putrinya -- Yulia 33 tahun -- ditemukan tak sadarkan diri di Salisbury, Inggris, setelah terpapar zat beracun. Pada Mei lalu, Skripal telah meninggalkan rumah sakit di Inggris.

Baca juga: Inggris pastikan dua warganya terpapar racun syaraf Novichok

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018