Boyolali (ANTARA News) - Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah, menjadi percontohan penerapan pemeriksaan biometrik atau identitas diri jamaah calon haji dengan kesesuaian retina mata dan sidik jari, penyelenggaraan haji di Indonesia.

"Dari 12 Embarkasi di Indonesia tiga yang sudah menerapkan pemeriksan biometrik ini, yakni Surakarta, Jakarta, dan Surabaya, tetapi Embarkasi Surakarta yang menjadi pilot project," kata Kepala Subag Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkas?Afief Mundzir di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin.

Ia mengatakan penyelenggaraan haji tahun sebelumnya pemeriksaan biometrik dilaksanakan di bandara kedatangan di Mekkah dan Jeddah, Arab Saudi, yang banyak memakan waktu lama karena kendala bahasa.

Namun, kata dia, penyelenggaraan haji tahun ini, dipindahkan ke setiap embarkasi tujuannya untuk memudahkan perjalanan jamaah calon haji. Jamaah setelah pesawat terbang mendarat di Tanah Suci diperiksa paspornya, dan mereka langsung naik ke bus masing-masing menuju kepemondokan.

Baca juga: Pemeriksaan imigrasi Saudi dilakukan di bandara Indonesia

"Pemeriksaan biometrik ini, lebih menyingkat waktu perjalanan jamaah. Ada 20 unit alat biometrik yang sudah disiapkan di Asrama Haji Donohudan Boyolali," katanya.

Dia mengatakan dari pengalaman sebelum saat pemeriksaan alat biometrik di bandara di Arab Saudi, kendala bahasa menjadi persoalan utama. Jamaah meski ada petugas kloter pendamping, tetapi sering salah paham dalam proses pemeriksaan.

Menurut dia, proses pemeriksaan ada otoritas dari petugas kantor imigrasi atau Kedutaan Arab Saudi yang ikut langsung memantau di embarkasi, sehingga tidak memakan waktu banyak.

"Hasil penerapan di Embarkasi Surakarta akan menjadi tolak ukur sistem yang baru pertama kali dilakukan dalam proses pemberangkatan jamaah calon haji," katanya.

Baca juga: Proses keimigrasian Embarkasi Surabaya terkendala pemindai biometrik

PPHI Embarkasi Surakarta akan memberangkatkan kelompok terbang (Kloter) pertama sebanyak 359 jamaah calon haji asal Tegal Jateng dari rencana total 95 kloter, pada Selasa (17/7), sekitar pukul 05.35 WIB.

Rombongan jamaah calon haji kloter pertama tersebut akan dilepas oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melalui upacara pelepasan di Gedung Muzdalifah Asrama Hadi Donohudan Boyolali, sekitar?pukul 01.00 WIB. Jamaah kemudian langsung menuju ke Bandara Adi Soemarmo untuk diterbangkan ke Tanah Suci.

Baca juga: Kementerian Agama agar pastikan penyelenggaraan ibadah haji lebih baik

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018