Jakarta (ANTARA News) - Sistem pertandingan kandang-tandang atau "home-away" di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2018-2019 hanya akan diterapkan di babak final, kata Direktur IBL Hasan Gozali.

Hal itu berbeda dengan IBL 2017-2018 di mana sistem pertandingan kandang-tandang sudah dimulai sejak babak semifinal.

"Kami lihat penonton kurang banyak, jadi kami merasa lebih baik finalnya 'home and away', sementara babak playoff sebelumnya digelar dengan sistem seri dengan satu lokasi pertandingan netral," ujar Hasan di Jakarta, Selasa.

Dia melanjutkan, sistem seri tersebut juga dapat memangkas waktu dari playoff putaran pertama menuju babak semifinal.

Berkaca dari musim 2017-2018, Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Basketball yang sudah memastikan diri ke empat besar karena berstatus juara divisi, harus menunggu sekitar lima minggu untuk bertanding di semifinal karena menunggu pemenang dari laga playoff yang mempertemukan tim peringkat kedua dan ketiga terbaik masing-masing divisi.

Adapun sistem seri maksudnya pertandingan playoff kedua divisi, baik Merah maupun Putih, diadakan di satu tempat netral yang bukan menjadi kandang salah satu tim yang berlaga.

Namun, meski ada perubahan teknis pertandingan playoff, format pertandingan masih tetap dengan "best of three".

Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 rencananya dimulai pada 30 November 2018 dengan komposisi tim peserta serupa dengan IBL musim 2017-2018.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018