Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS tetap kuat, meskipun ada komentar keberatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 3,9 dolar AS atau 0,32 persen, menjadi ditutup pada 1.224,00 dolar AS per ons..

Trump mengatakan kepada CNBC bahwa tidak senang The Fed menaikkan suku bunga acuannya.

Dengan menaikkan biaya pinjaman, Trump yakin kebijakan The Fed akan berpotensi memperlambat perekonomian.

Langkah seperti itu oleh Trump mematahkan preseden yang sudah berjalan lama dari presiden-presiden AS, yang tidak mengomentari tentang kebijakan The Fed, demikian pendapat para analis, layaknya dilaporkan kantor berita Xinhua China.

Sebagai responnya, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun tajam dari jauh di atas 95, tetapi kemudian menguat kembali ke 95.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS naik atau tetap kuat, maka harga emas berjangka biasanya akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 17,2 sen AS atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada 15,402 dolar AS per ons. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 11,5 dolar AS atau 1,41 persen, menjadi menetap di 806,30 dolar AS per ons.

Pewarta: -
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018