Pemerintah Malaysia sekarang melihat masalah akses pendidikan (bagi anak TKI) menjadi prioritas
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah dan kedua menteri membahas tentang akses pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Menlu Malaysia itu berlangsung di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin.

Pada kesempatan itu, Menlu Retno menyampaikan apresiasi kepada Menlu Saifuddin atas kebijakan pemerintah Malaysia yang mendukung akses pendidikan bagi para anak-anak tenaga kerja Indonesia di Malaysia.

"Ada perubahan pola pikir pemerintah Malaysia saat ini tentang akses pendidikan bagi anak-anak TKI yang kami apresiasi. Pemerintah Malaysia sekarang melihat masalah akses pendidikan (bagi anak TKI) menjadi prioritas," ujar Retno.
 
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah (kiri) di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (23/7/2018). Dalam pertemuan tersebut Menlu RI dan Menlu Malaysia menyepakati untuk mempercepat negosiasi perbatasan darat dan maritim kedua negara yang akan selesai dua bulan ke depan. (ANTARA /Galih Pradipta)

Sementara itu, Menlu Saifuddin menyampaikan bahwa pemerintah Malaysia bersedia untuk memfasilitasi keperluan untuk membuat sekolah-sekolah bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia.

"Sekolah Indonesia yang sekarang sudah ada di Johor dan Kuala Lumpur. Indonesia meminta untuk diadakan di Sabah, ini akan kami fasilitasi," kata Menlu Malaysia.

Selanjutnya, Menlu RI dan Menlu Malaysia juga membahas upaya penyelesaian Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

"Saya menyampaikan bahwa MoU penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia penting untuk segera diselesaikan," ujar Menlu Retno.


Baca juga: Malaysia tahan ribuan pekerja asing ilegal, terbanyak dari Indonesia
Baca juga: RTI ubah siaran propaganda jadi pemberdayaan TKI

 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018