Sao Paulo (ANTARA News) - Orang yang dituduh sebagai gembong obat bius Kolombia ditangkap di Brazil, Selasa, dan ia dapat diekstradisi guna menghadapi tuduhan AS bahwa ia menyelundupkan kokain bernilai miliaran dolar AS ke Amerika Serikat. Juan Carlos Ramirez Abadia (44) dibekuk sekitar fajar di satu apartemen mewah di Aldeia da Serra di negara bagian Sao Paulo, kata polisi. Pemerintah AS menyatakan Ramirez Abadia --yang dijuluki Chupeta, atau Lollipop-- adalah pemimpin kartel Norte del Valle, yang berpusat di Cali, dan Washington telah menawarkan hadiah sampai lima juta dolar AS bagi pemberi keterangan yang mengarah kepada penangkapannya. Meskipun Ramirez Abadia bukan gembong obat bius paling utama di Kolombia, polisi Brazil menggambarkan dia sebagai penyelundup kokain terbesar sejak Pablo Escobar, yang terkenal, tewas oleh polisi Kolombia pada 1993. "Penjahat ini menjadi Pablo Escobar baru bagi penyelundupan obat bius internasional," kata Inspektur Polisi Jaber Saad. "Ia mengisi tempat yang ditinggalkan oleh Escobar dan menggunakan jaringan yang sama dengan yang digunakan Escobar," kata perwira tinggi polisi itu. Ramirez Abadia bertanggung jawab atas sedikitnya 15 pembunuhan di Amerika Serikat, termasuk polisi, dan memerintahkan lebih dari 300 pembunuhan di Kolombia, kata Saad. Ia menyatakan polisi Brazil bertindak setelah pemerintah AS mengirim permintaan ekstradisi atas Ramirez Abadia pekan lalu dan Mahkamah Agung sedang memproses permintaan AS itu. Dalam tuntutan Maret 2004 yang dikeluarkan oleh satu dewan juri federal di Washington, Ramirez Abadia dituduh mengirim sebanyak 500 ton dengan nilai lebih 10 miliar dolar AS dari Kolombia ke Amerika Serikat antara 1990 dan 2004. Polisi menyatakan jaringan tersebut, yang dijadikan sasaran operasi pembersihan Selasa, mengekspor sangat banyak kokain dan juga heroin ke Eropa dan Amerika Serikat dan mencuci uang keuntungannya di Brazil melalui Spanyol, Meksiko dan Uruguay. Jaringan itu juga dituduh menanam uang di perusahaan tanah dan bangunan, termasuk rumah besar dan hotel, industri dan mobil. Operasi polisi tersebut dilancarkan melalui kerja sama dengan Badan Pengawasan Obat AS (DEA) dan polisi Spanyol serta Uruguay. Agen rahasia AS terbang ke Brazil untuk ikut dalam penyergapan di seluruh enam negara bagian, kata satu sumber polisi Brazil. Di apartemen tempat Ramirez Abadia ditangkap, polisi menemukan uang kontan sebanyak 544.000 dolar AS serta 150.000 dolar ero dan 55.000 reais, kata Saad. Mereka juga menemukan sbeanyak 150 telepon genggam dan sejumlah jam mahal. Penyelidikan dimulai tiga tahun lalu, ketika polisi menemukan bukti Ramirez Abadia berada di Brazil. Mereka mengetahui pekan lalu bahwa ia berencana meninggalkan negeri tersebut. Ia telah menjalani tiga operasi plastik dalam dua tahun terakhir untuk menyamar, kata Saad. Ramirez Abadia sebelumnya didakwa di Amerika Serikat pada 1994 dan 1996, tapi pemerintah Kolombia menampik permintaan ekstradisi. Ia telah menjalani hukuman penjara di Kolombia tapi melanjutkan kegiatan penyelundupan obat bius dari balik jeruji.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007