Korban WN Malaysia yang bernama Siti Nur Lesmawida Ismail (30) itu merupakan seorang pendaki gunung. Ia meninggal di Lombok Timur karena tertimpa bangunan roboh, bukan di Gunung Rinjani.
Jakarta, (ANTARA News) - Seorang warga negara Malaysia tewas tertimpa bangunan roboh pada peristiwa gempa 6,4 skala richter yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali pada Minggu (29/7), kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

"Korban WN Malaysia yang bernama Siti Nur Lesmawida Ismail (30) itu merupakan seorang pendaki gunung. Ia meninggal di Lombok Timur karena tertimpa bangunan roboh, bukan di Gunung Rinjani," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Senin.

Sutopo menjelaskan bahwa ketika gempa terjadi, Siti bersama 15 orang temannya sedang berada di penginapan di Lombok Timur.

Akibat kejadian gempa tersebut juga tercatat seorang korban meninggal dunia di Gunung Rinjani yakni seorang mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Muhammad Ainul Taksim (26).

Ainul meninggal dunia diduga akibat tertimpa batu longsor ketika berada di Gunung Rinjani.

Dikatakannya, jenazah Ainul saat ini masih berada di Gunung Rinjani dan sedang dalam proses evakuasi.

Pada Minggu (29/7) pagi, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali.

BNPB mencatat hingga Senin siang, korban tewas akibat bencana tersebut, mencapai 16 orang dengan rincian empat orang meninggal di Lombok Utara, seorang meninggal di Gunung Rinjani dan 11 orang meninggal di Lombok Timur.

Adapun korban luka-luka di Lombok Utara dan Lombok Timur sebanyak 355 orang dan jumlah warga yang diungsikan sebanyak 5.141 orang.

Sutopo juga menambahkan bahwa jumlah bangunan yang rusak di Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat mencapai 1.454 unit rumah, tujuh unit fasilitas pendidikan, lima unit fasilitas kesehatan dan 22 fasilitas ibadah.

Baca juga: Gempa Lombok, suami jemput pendaki Malaysia yang tewas

Baca juga: BNPB: tidak ada warga asing meninggal di Rinjani

Baca juga: 500 pendaki masih terjebak di Gunung Rinjani

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018