Jakarta (ANTARA News) - Aksi menjelek-jelekkan atau "black campaign" yang mendiskreditkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan "Coblos Kumisnya" melalui tabloid Jakarta untuk Semua (JuS), disisipi di sejumlah harian lokal pada hari pencoblosan. Tabloid itu disebarkan di daerah Joglo dan di daerah Senayan dekat kediaman anggota DPD, Sarwono Kusumaatmadja. Isi dari JuS itu menyebutkan Coblos Kumisnya dan "Metamorfosis Garis Keras", serta disisipi juga kopian halaman depan majalah kenamaan di tanah air dengan judul "Jejak Korupsi di Markas Polisi". Uniknya dalan tulisan yang mengangkat metamorfosis garis keras itu bergambar foto massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketua Media Center Adang-Dani, Hartono, menyesalkan beredarnya JuS yang mendiskreditkan PKS dan nama Adang Daradjatun. "Ini patut disesalkan katanya ingin memenangi pilkada secara bermartabat dan berakhlak," katanya. Dirinya meyakini jika tindakan itu bukan dilakukan oleh kandidat lainnya, namun tindakan itu sudah benar-benar tidak etis. "Padahal Pak Fauzi Bowo sudah ingin memenangi pilkada secara bermartabat, seharusnya diikuti juga oleh para pendukungnya itu," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007