Jakarta (ANTARA News) - Kejahatan yang terjadi di dunia maya (cyber crime) sama berbahayanya dengan gerakan politik transnasional, kata Kepala Laboratorium Cyber Crime Mabes Polri Kombes Pol Petrus Reinhard Golose saat menjadi pembicara utama pada lokakarya "Membangun Habitus Teknologi Informasi di Kalangan Nahdliyin" yang digelar situs resmi PBNU "NU Online" di Jakarta, Rabu. Petrus menjelaskan, kejahatan di dunia maya sangat berbahaya karena tidak mengenal batas-batas teritorial sebuah negara, mirip gerakan politik transnasional yang mengganggu keutuhan sebuah negara yang berdaulat. "Satu di antara sekian jenis cyber crime adalah terorisme. Bom Bali itu dirancang di Bangkok, tapi pelaksanaannya di Bali. Gerakan teroris ini juga menggunakan jaringan internet dalam berkomunikasi dan merencanakan kegiatannya," katanya Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi, meminta NU Online dan Lajnah Ta`lif wan Nasyr (LTN) NU bersinergi dan bekerja sama mempromosikan gagasan Islam moderat ala NU, Islam yang domestik Indonesia. Pasalnya, kata dia, model Islam seperti itulah yang sedang dibutuhkan dunia Islam saat ini. "NU Online ini menjadi media yang bisa menginformasikan atau mempromosikan Islam moderat ala NU kepada dunia. Dan hal itu, saat ini sudah mulai laku oleh dunia, sekalipun ada yang menerima, ada yang menolak," katanya. Sementara LTN-NU, katanya, dapat memainkan peran dalam perumusan khazanah keilmuan dan pemikiran yang khas NU, terutama yang berorientasi pada wawasan kebangsaan. Fungsi tersebut, kata Hasyim, selama ini kurang dimanfaatkan dengan baik. Padahal, jauh sebelum Indonesia berdiri, NU telah memiliki tradisi keilmuan dan pemikiran sendiri yang khas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007