Jakarta (ANTARA News) - Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan pelaksanaan pembangunan konstruksi Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang tidak mengganggu pedagang.

Direktur Pembangunan PD Sarana Jaya Yoory Pinontoan di Jakarta, Jumat, mengatakan hal itu disebabkan konstruksi bangunan telah dibuat di Tangerang dan pemasangannya dilakukan dengan sistem "knock down".

"Selama pekerjaan jembatan diusahakan tidak mengganggu pedagang yang berjualan di Jalan Jatibaru," kata Yoory.

Yoory menjelaskan konstruksi JPM dibangun di pabrik daerah Tangerang kemudian dikirim ke lokasi proyek yang dipasang secara sistem knock down. Sistem ini mencakup pembuatan rangka dan struktur baja dibuat di pabrik terpisah dengan lokasi pengerjaan.

Dengan demikian diusahakan tidak akan mengganggu pedagang dan mempertimbangkan faktor keamanan di lapangan, kata Yoory.

Rencananya Jumat ini, PD Sarana Jaya bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan melakukan sosialiasi kepada para pedagang. Sedangkan proses pemasangan tiang akan dilakukan dalam waktu lima sampai 10 hari ke depan.

"Pelaksanaan pembangunan akan dilakukan PT Amarta Karya (Persero) dengan pengawasan pembangunan oleh PT Bina Karya (Persero)," kata Yoory.

JPM Tanah Abang, akan dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter. Jembatan itu akan berada di atas ruas Jalan Jatibaru.

Nantinya proses pengerjaan dibagi dua shift siang dan malam hari. Untuk shift malam nanti akan dibangun pukul 04.00 hingga pukul 19.00 WIB dan pekerjaan malam hari dimulai pukul 19.00 hingga pukul 04.00 WIB, tuturnya.
 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018