Jakarta (ANTARA News) - Perubahan gaya hidup pada era digital saat ini memaksa para pemilik produk mengubah strategi pemasarannya, dengan tidak hanya melalui jalur konvensional tapi juga kampanye masih di dunia digital.

Dataprint, misalnya, produsen refill tinta printer ini sedang gencar melakukan penetrasi pasar lewat media sosial dan situs berbagi video, seperti Twitter, Instagram, Facebook, maupun YouTube.

Siti Rahmayanti, Head of Marketing & Promotion Dataprint mengatakan, selain memungkinkan menjangkau pasar lebih luas, kanal digital memungkinkan perusahaan mendorong awareness dengan berkomunikasi dan edukasi langung kepada konsumen.

“Melalui media sosial, konsumen bahkan bisa memberikan kritik dan saran kepada kami secara langsung. Kami juga sering mengadakan promo dan kuis-kuis kepada konsumen,” katanya dalam siaran pers Dataprint, Jumat.

Di situs berbagi video YouTube, katanya, Dataprint memberikan edukasi mengenai produknya kepada konsumen.

Upaya tersebut, kata Siti, berbukti membuat masyarakat aware, lalu kemudian mengenal dan akhirnya menggunakan produk Dataprint. Tentu saja berimbas positif pada penjualan produk.

Meski begitu, langkah pendalaman merek melalui strategi tradisional terus dilakukan. Hal ini ditempuh dengan memaksimalkan peran distributor. Langkah ini efektif memangkas jarak antara perusahaan dengan konsumen.

Menurutnya, distributor DataPrint kini sudah tersebar hampir di seluruh pelosok Indonesia. "Konsumen tidak perlu khawatir untuk mencari produk kami karena gampang dicari dan ditemui dimana saja," ujarnya.

Selain produknya makin dikenal berkat kampanye digital itu, Dataprint juga kembali meraih Top Brand Award beberapa waktu lalu. Ini merupakan penghargaan ke-10 yang diraih perusahaan ini secara berturut-turut.

Selain menawarkan refill tinta printer, Dataprint yang sudah hadir sejak tahun 1992 ini dikenal juga sebagai penyedia produk kertas foto dan compatible toner cartridge.

Pewarta: Suryanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018