Jakarta (ANTARA News) - Polri memberangkatkan empat satuan setingkat kompi (SSK), lima tim kesehatan dan dua helikopter ke Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin, untuk membantu penanganan korban bencana gempa bumi 7 skala Richter yang terjadi di NTB pada Minggu (5/8).

Empat SSK yang terdiri atas 400 polisi dan 60 orang tim kesehatan langsung menuju Mataram dan nantinya berbagi tugas ke Lombok Utara dan Lombok Timur.

"Hari ini diberangkatkan empat SSK yang terdiri atas dua SSK dari Koorbrimob Polri dan dua SSK dari Polda Jatim. Tambahan satu helikopter. Yang di lokasi sudah ada (heli), ditambah lagi dan lima tim kesehatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal saat dihubungi, Senin.

Menurut dia, pasukan dan tim membawa sejumlah barang-barang yang diperlukan bagi korban gempa seperti makanan, peralatan kesehatan dan obat-obatan.

"Prinsipnya kami akan maksimal membantu. Sekarang Polda NTB dan jajaran sudah di lokasi sejak peristiwa gempa terjadi. Operasi kemanusiaan sudah dilakukan baik pertolongan kesehatan, evakuasi, bantuan makanan. Semua dilakukan," katanya.

Diberitakan, sebanyak 82 orang meninggal dunia dan ribuan orang mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang NTB, Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB merinci korban meninggal merupakan warga dari enam kabupaten yakni 65 orang dari Kabupaten Lombok Utara, 9 orang dari Lombok Barat, empat orang warga Mataram, dua orang warga Lombok Tengah dan dua warga Lombok Timur.

Selain menimbulkan korban meninggal dunia yang banyak, ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah rusak.

Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman.

Daerah yang terparah akibat gempa itu adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Baca juga: Pasukan TNI dikerahkan bantu korban gempa Lombok

Baca juga: Presiden perintahkan jajaran secepatnya tangani gempa Lombok

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018