Pengiriman bantuan itu merupakan bagian dari Program Peduli Polda Metro Jaya
Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya bersama dengan Kodam Jaya, serta jajaran TNI Angkatan Udara dari Lanud Halim Perdanakusuma menyalurkan bantuan kemanusian berupa logistik, obat-obatan, serta sandang untuk korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Dalam paket bantuan tersebut ada sekitar 1.000 paket makanan, minuman, dan selimut, obat-obatan, serta 4.000 pakaian untuk anak-anak serta dewasa.

"Untuk pengiriman bantuan pertama, ada makanan khusus untuk bayi," kata Kepala Polda (Kapolda) Metro Jaya Irjen Polisi Idham Azis saat upacara pengiriman bantuan di lapangan depan Gedung Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.

Irjen Idham menjelaskan, bantuan tersebut merupakan bentuk sinergi sekaligus kepedulian jajaran Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya Lanud Halim Perdanakusuma.

"Mungkin tadi teman-teman sudah dengar, hari ini kami dari jajaran Kodam Jaya,? Lanud Halim Perdanakusuma serta Polda Metro Jaya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi saudara-saudara kita yang tengah dilanda bencana gempa bumi pada Minggu lalu (29/7 dan 5/8). Kerja sama ini adalah bentuk sinergitas antara TNI-Polri, khususnya di jajaran garnisun Jakarta Raya," terang Irjen Pol Idham.

Ia menjelaskan, pengiriman bantuan itu merupakan bagian dari Program Peduli Polda Metro Jaya.

"Rekan-rekan sekalian, memang Kepolisian Daerah Metro Jaya sendiri punya program yang namanya Program Peduli, baik itu peduli kepada masyarakat kecil, peduli kepada lingkungan, peduli kepada ulama kepada remaja, bahkan kepada hal-hal yang sifatnya kontingensi (bencana alam) seperti ini ini," tambah kapolda Metro Jaya itu.

Irjen Pol Idham menerangkan, dalam praktiknya, Program Peduli itu selalu diarahkan untuk bersinergi dengan instansi lain.

"Untuk pengiriman bantuan ini, kita bersinergi dengan jajaran Kodam Jaya dan Lanud Halim Perdanakusuma serta satuan lainnya," jelas Idham.

Gempa utama berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, Sumbawa di Nusa Tenggara Barat, dan Pulau Bali pada 5 Agustus, setelah sebelumnya rangkaian gempa telah mengguncang kawasan tersebut sejak 29 Juli.

Akibat gempa, ratusan bangunan dilaporkan rusak, khususnya di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, serta Kabupaten Sumbawa Barat.

Gempa tidak hanya merusak rumah dan gedung, tetapi juga menyebabkan longsor di area pendakian Gunung Rinjani, hingga membuat sejumlah pendaki sempat terjebak di ketinggian.

Akibat gempa, ratusan turis juga sempat terjebak di kawasan wisata tiga gili, diantaranya Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno.

Akan tetapi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Selasa mengumumkan, sekitar 7.000? turis asing sudah dievakuasi dari tiga pulau tersebut, khususnya pasca gempa utama 7,0 SR mengguncang NTB, Minggu (5/8).

Jumlah korban, menurut keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, diperkirakan telah mencapai 105 jiwa, dan 236 luka-luka.

Baca juga: Tiga C-130 Hercules TNI AU angkut relawan dan logistik ke Pulau Lombok
Baca juga: Masa tanggap darurat gempa Lombok diperpanjang tujuh hari



 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018