Target kami, tahun ini aplikasi segera dapat diluncurkan, agar bisa mengejar ketertinggalan teknologi dari negara lain
Jakarta (ANTARA News) - Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) melakukan diversifikasi bisnis dengan mengembangkan aplikasi yang berbasis pada verifikasi data resmi dokumen negara.

"Target kami tahun ini aplikasi segera dapat diluncurkan, agar bisa mengejar ketertinggalan teknologi dari negara lain," kata Direktur Utama Perum PNRI Djakfarudin Junus kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Dalam mengembangkan aplikasi tersebut, PNRI bekerja sama dengan dua perusahaan asal Korea yaitu Corea System Indonesia (CSI) dan Korea Information Certificate Authority Incorporated (KICA).

Djakfarudin mengatakan saat ini PNRI mulai memperkuat bisnis di sektor teknologi dan informasi, bukan hanya sekadar perusahaan percetakan.

Ia mengatakan kebutuhan verifikasi data untuk menangkal informasi yang sering beredar luas di masyarakat, namun belum ada aplikasi media yang memberikan rujukan otentifikasi.

Sementara itu, Direktur Utama CSI Kim mengatakan bahwa banyak data dan dokumen yang nantinya bisa diverifikasi dalam aplikasi tersebut. Jenis dokumen tersebut antara lain, faktur kendaraan, surat pertanahan, serta aturan kebijakan perdagangan yang resmi dari pemerintah.

Apabila ada jual beli tanah, maka surat serta kejelasan luas tanah yang ditransaksikan bisa diverifikasi melalui aplikasi tersebut, jelas Kim.

"Ada banyak nanti datanya, serta jenis aplikasi yang bisa untuk verifikasi, hampir setiap surat dokumen dari negara bisa di lihat keasliannya di aplikasi PNRI nanti. Di Korea hal ini sudah dilaksanakan 20 tahun yang lalu," kata Kim.

CSI dan KICA berperan dalam mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi tersebut, bersama PNRI.

Tidak hanya pengembangan, bentuk kerja sama tersebut termasuk dalam hal perawatan serta pengoperasian dan pengembangan kedepan, sehingga bukan bentuk kerja sama jangka pendek.

Hari ini, Selasa, bertempat di Gedung PNRI, bersama dengan jajaran pimpinan CSI dan KICA telah menandatangani kesepakatan pengembangan aplikasi tersebut.

Tidak disebutkan berapa nilai investasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan aplikasi tersebut, namun ditargetkan segera diselesaikan sebelum akhir tahun.
 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018