Jakarta (ANTARA News) - Setelah berjalan hampir satu tahun, sejumlah negara telah memanfaatkan gerakan Global Transparency Initiative dari Kaspersky Lab. Inisiatif ini memungkinkan pelanggan ataupun pemerintah untuk melihat sumber kode milik Kaspersky Lab.

"Sejumlah negara, salah satunya Kementerian Pertahanan Brasil," ujar Corporate Communications Manager Kaspersky Lab South East Asia, Sanjeev Nair, dalam temu media di Jakarta, Selasa.

Tidak hanya Brasil, Territory Channel Manager Kaspersky South East Asia - Indonesia, Dony Koesmandarin, mengatakan bahwa salah satu agensi Indonesia juga pernah diundang untuk membuktikan transparansi yang dilakukan Kaspersky Lab.

"Mereka duduk di Moscow. Semuanya dijelaskan bagaimana sistem berjalan, mereka juga diperlihatkan data center," kata Dony.

Untuk dapat mendapatkan akses melihat secara langsung pusat data Kaspersky Lab, menurut Sanjeev tidaklah sulit. "Kontak perwakilan Kaspersky lokal untuk inisiasi pembicaraan ke headquarter," ujar dia.

Sebagai perwakilan Kaspersky Lab di Indonesia, Dony mengatakan akan melakukan "screening" terlebih dahulu terhadap pihak yang meminta akses.

"Apakah ini orang independen.. enggak terlalu complicated, tapi yang jelas dia punya capability untuk membaca resource," ujar Dony.

"Apalagi kalau mereka sudah punya starting-nya seperti apa, apa yang akan mereka lakukan kita juga akan opening dengan lebih baik," tambah dia.

Kaspersky Lab pertama kali mengumumkan Global Transparency Initiative pada Oktober 2017. Langkah ini diambil oleh perusahaan asal Rusia tersebut setelah merasa terjebak dalam pertarungan geopolitik -- menerima tuduhan memata-matai data pemerintah Amerika Serikat saat itu.

Pada Mei 2018, sebagai bagian dari inisiatif tersebut, Kaspersky Lab melakukan perubahan terhadap infrastrukturnya dengan memindahkan sejumlah proses intinya dari Rusia ke Swiss.

Swiss dipilih sebagai lokasi penyimpanan data pelanggan karena dinilai sebagia negara independen dan tidak terhubung dengan pihak manapun.

Pemindahan aktivitas inti yang dilakukan Kaspersky Lab ini dimulai dengan pemindahan penyimpanan dan pemrosesan data pelanggan untuk sebagian besar wilayah, perakitan perangkat lunak dan membuka pusat transparansi pertama dari Kaspersky Lab.

Baca juga: Jawab transparansi, Kaspersky Lab pindahkan infrastruktur dari Rusia ke Swiss

Kaspersky Lab menargetkan proses penyimpanan dan pemrosesan data pelanggan di Swiss akan selesai pada tahun 2018 ini.

Pada akhir 2019, Kaspersky Lab akan mendirikan pusat data di Zurich dan seluruh informasi pengguna di kawasan Eropa, Amerika Utara, Singapura, Australia, Jepang, Korea dan beberapa negara lainnya akan disimpan dan diproses di lokasi ini.

Kaspersky Lab juga akan merelokasi "Pembuat Perangkat Lunaknya" di Zurich. Beberapa pemrograman dengan sumber kode tertentu digunakan untuk menciptakan perangkat lunak siap pakai.

Produk Kaspersky Lab dan AV Database akan mulai beroperasi dan diawali dengan signal digital di Swiss sebelum didistribusikan di beberapa poi n kepada seluruh pelanggan seluruh dunia sebelum akhir 2018.

Baca juga: Waspada, ketergantungan digital dapat timbulkan cekcok dengan pasangan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018