Jakarta (ANTARA News) - Anjloknya harga saham Bank BNI (BBNI) dan Agis (TMPI) memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Selasa, ditutup melemah 1,94 persen. IHSG BEJ ditutup turun 42,817 poin menjadi 2.168,638, sedangkan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 7,994 poin atau 1,74 persen ke posisi 451,444. Analis Riset PT Reliance Sekuritas, Muhammad Karim, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan bahwaterus melemahnya saham BBNI dan TMPI telah menjadi indikasi penurunan indeks BEJ yang cukup tajam. "Penawaran saham BNI ini kurang berhasil, karena pasar yang tidak mendukung serta kinerjanya yang kurang bagus, sedangkan saham TMPI yang dibuka langsung turun 50 persen membuat indeks BEJ anjlok cukup dalam," kata Karim. Dia menjelaskan, para pelaku pasar melakukan `cut loss` (memangkas kerugian) terhadap saham TMPI setelah dibuka suspend-nya karena beberapa kasus yang dihadapinya, seperti kasus gagal bayar. Namun, Karim juga mengungkapkan perdagangan saham di BEJ masih dipengaruhi krisis pasar global akibat bermasalahnya kredit perumahan (sub-prime mortgage) di AS. "Kasus ini dampak sudah meluas ke dunia, selain di AS yang sudah 16 bank kena dampak subprime mortgage, juga hingga di Australia beberapa bank juga mengalami kasus ini. Kondisi inilah yang telah membuat para pelaku pasar melakukan aksi jual," tambahnya. Walaupun kebanyakan bursa regional ini mengalami `rebound` (naik kembali), kata Karim, karena berlanjutnya penurunan saham ini menggiring indeks BEJ turun," ungkapnya. Sentimen negatif ini telah menyebabkan 167 saham di BEJ mengalami penurunan dibanding 26 yang naik, sedangkan 42 tidak berubah harganya dan 161 efek tidak diperdagangkan. Penurunan indeks BEJ dipimpin saham Bank BNI (BBNI), Agis (TMPI), Bank BRI (BBRI), Astra Internasional (ASII), Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Bumi Resources (BUMI). Saham BBNI kembali terkoreksi Rp125 menjadi Rp1.875, TMPI terjun Rp1.150 menjadi Rp1.175, ASII turun Rp400 ke level Rp17.000, BBRI melemah Rp200 ke level Rp5.800, PGAS tertekan Rp400 ke harga Rp10.250 dan BUMI turun Rp50 menjadi Rp2.575. Volume perdagangan mencapai 2,179 miliar saham dengan nilai Rp2,241 triliun dari 28.234 kali transaksi. Posisi investor asing `net sell` (jual netto) mencapai Rp53,935 miliar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007