Mekkah,  (ANTARA News) - Tempat cukur di kawasan Mekkah pada Jumat ramai didatangi jamaah haji yang melakukan cukur rambut (tahalul) setelah selesai berhaji.

Sejumlah tempat cukur terpantau ramai, seperti di dekat terminal Syib Amir, kawasan Masjidil Haram. Para pemangkas rambut bersiaga di depan tempat cukurnya untuk mencari jamaah yang hendak bertahalul.

Para tukang cukur berada di luar tempat pangkas sembari melambai dan memanggil jamaah jika ingin menggunakan jasanya.

"Haji! Ayo silakan potong dan cukur," kata beberapa tukang cukur saat melihat sejumlah jamaah Indonesia melewati depan tempat pangkas rambut tersebut.

Pada umumnya, jamaah yang bertahalul adalah laki-laki. Sebagian besar dari mereka memotong habis rambutnya hingga pelontos sementara beberapa lainnya sekadar cukur pendek. Tempat potong rambut itu sendiri terpisah peruntukannya antara laki-laki dan perempuan selayaknya tempat-tempat publik di Arab Saudi.

Tarif untuk potong rambut itu bervariasi mulai dari 10-20 Saudi Riyal (sekitar Rp40-80 ribu). Terdapat juga jamaah haji yang memilih untuk bercukur dengan dibantu temannya sehingga tidak perlu mengeluarkan ongkos tambahan guna bertahalul.

Selain itu, terdapat juga jamaah yang memilih untuk bertahalul di tempat pangkas rambut dekat penginapannya. Saat Antara berkunjung ke salah satu barbershop, terdapat jamaah Indonesia yang sedang memangkas rambutnya di tempat pangkas itu.

Antrean cukup ramai karena tempat pangkas di kawasan Syisya, Mekkah, itu berdekatan dengan hotel jamaah dari Indonesia, Malaysia, Turki, Australia dan lainnya. Tempat pangkas ini juga dekat dengan Jamarat sehingga banyak jamaah usai jumrah datang untuk bertahalul.

Salah satu tukang cukur bernama Ahmad yang berasal dari Pakistan mengatakan tempat dia bekerja buka dari sore sampai pukul 01.00 WAS. Saat ramai, jam buka tempat pangkas bisa lebih lama sampai habis pelanggan.

Saat memasuki waktu shalat, tempat pangkas tutup sementara sekitar 20-30 menit sesuai regulasi di Saudi bahwa tidak boleh ada aktivitas jual beli di waktu umat Muslim melaksanakan shalat.

Pria yang lancar berbahas Inggris itu mengatakan bekerja di satu tempat pangkas bersama tiga teman Pakistan dan satu dari India. Sesekali dia menyebut kata-kata berbahasa Indonesia yang jamak dilakukan orang-orang Pakistan dan Bangladesh. "Indonesia bagus!," katanya berusaha mengakrabkan diri.*

 

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah sebagian bergerak ke Mekkah bertawaf ifadhah

Baca juga: Laporan dari Mekkah - 21 haji meninggal di Mina


 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018