Bishkek (ANTARA News) - Sebuah sistem pertahanan rudal AS yang diusulkan digelar di Eropa tengah akan mengancam Asia, kata Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, kemarin, pada pertemuan puncak regional di Bishkek, ibukota Kyrgyzstan. "Rencana semacam itu tidak saja mengancam satu negara. Rencana itu mengkhawatirkan sebagian besar benua, Asia," katanya pada pertemuan puncak Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), menurut terjemahan yang diberikan pihak penyelenggara. Ahmadinejad mengatakan bahwa enam negara SCO, antara lain China, termasuk diantara yang terancam. Pernyataan yang disampaikan dalam bahasa Parsi itu diterjemahkan secara serentak ke dalam bahasa Rusia dalam hubungan televisi yang disediakan oleh penyelenggara pertemuan itu untuk wartawan. Iran memiliki status pengamat di SCO, yang mencakup China, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan dan Uzbekistan. Washington menyatakan, ambisi nuklir Iran merupakan salah satu alasan sistem pertahanan rudal itu diperlukan di Eropa tengah. Pentagon ingin membangun sebuah stasiun radar di Republik Ceko dan sebuah tempat peluncuran di Polandia dengan 10 penyergap jarak jauh yang mampu menjatuhkan rudal. Menurut Pentagon, sistem itu akan menjaga Eropa dari serangan-serangan rudal terbatas dari kekuatan-kekuatan militer yang lebih kecil seperti Iran, yang disebut-sebut Washington sedang mencapai sebuah kemampuan rudal nukir. Pihak berwenang AS juga menyebut-nyebut Korea Utara sebagai ancaman yang akan datang. Rusia memelopori penentangan atas rencana AS itu, dengan mengatakan bahwa sistem pertahanan tersebut akan mengganggu kekuatan besar rudal nuklir negara itu dan mengacaukan perimbangan militer strategis. AS menolak hal itu dengan mengatakan bahwa Rusia bisa dengan mudah mengatasi sistem tersebut, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007