Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) memastikan kasus arbitrase olahraga selama Asian Games 2018 hanya terjadi pada cabang golf menyusul perbedaan pandangan dari Dewan Olimpiade Asia (OCA).

"Menurut anggaran dasar golf internasional, pemain profesional dilarang ikut dalam kejuaraan Asian Games. Tapi, OCA merujuk pada penyelenggaraan Olimpiade yang membebaskan keikutsertaan pemain profesional pada Olimpiade," kata Deputi I Bidang Olahraga INASGOC Harry Warga Negara di Jakarta, Senin.

Harry mengatakan kasus keikutsertaan pemain-pemain profesional dalam pertandingan cabang golf Asian Games 2018 telah diselesaikan oleh Badan Arbitrase Olahraga Dunia (CAS) yang membuka kantor perwakilan sementara di Jakarta.

"Mereka sudah membahas kasus itu sampai pukul 02.00 dini hari dan diputuskan tidak boleh ada keikutsertaan pemain profesional. Tidak ada lagi pada cabang lain," kata Harry.

Sebelumnya, Badan Arbitrase Olahraga Dunia (Court of Arbitration for Sport/CAS) menganulir indikasi keikutsertaan pemain profesional.

"Juri CAS menolak surat gugatan setelah puas, berdasarkan bukti yang diajukan pada pemeriksaan dan setelah pemeriksaan, tidak satu pun pemain yang diajukan oleh Kontingen Bangladesh, Makau, Sri Lanka, dan Uzbekistan yang mengikuti pertandingan golf Asian Games 2018 merupakan pemain profesional," demikian pernyataan resmi Badan Arbitrase Olahraga Dunia.

Asosiasi golf nasional dari enam negara Asia yaitu Filipina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura menggugat keputusan Dewan Olimpiade Asia (OCA) karena tidak mengikuti Aturan Teknis cabang olahraga golf.

Aturan itu berisi larangan pemain-pemain golf profesional untuk mengikuti pertandingan dalam Asian Games.

"Asosiasi golf nasional Bangladesh, Makau, Sri Lanka, dan Uzbekistan di-indikasikan punya pemain-pemain profesional terdaftar dan mengikuti prosedur (keikutsertaan Asian Games) sebagai pihak-pihak berkepentingan," demikian pernyataan Badan Arbitrase Olahraga Dunia.

Bantahan,

Namun, Tim Bangladesh, Uzbekistan, dan Makau yang sempat mendapatkan tuduhan mengikutsertakan pemain-pemain profesional dalam pertandingan cabang golf Asian Games 2018 menyangkal tuduhan itu dan menyebut para pemain mereka adalah amatir.

"Kami mengikutsertakan empat atlet putra dan dua atlet putri. Kami pastikan mereka adalah pemain amatir," kata pelatih kepala tim golf Bangladesh Mohammad Abdu Bari.

Ofisial tim Makau Chan Sio Peng mengatakan kesalahpahaman terkait dugaan keikutsertaan atlet-atlet profesional dalam pertandingan golf Asian Games 2018 telah selesai ketika Asian Tour mengirim surat kepada panitia penyelenggara di Jakarta.

"Salah satu pemain kami sempat mengikuti turnamen Makau Terbuka. Dia pemain amatir tapi boleh ikut karena kami tuan rumah. Setelah turnamen itu, dia tidak mengikuti turnamen-turnamen amatir sehingga tidak memiliki peringkat amatir," ujar Chan.

Atlet golf putra Uzbekistan Li Yevgeniy mengatakan sangkalan serupa. ""Saya sangat memahami panitia penyelenggara karena memang dalam aturan pertandingan sudah disebutkan tidak boleh ada satu pun pemain profesional di sini," ujar Yevgeniy.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018