Palembang (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengapresiasi perjuangan tim soft tenis Indonesia dalam Asian Games 2018 kendati gagal memenuhi target mengemas medali emas tunggal putra.

"Alexander Elbert Sie sudah melakukan yang terbaik di final tadi. Selamat untuk tim soft tenis Indonesia atas perjuangannya dan terimakasih," tutur Imam yang menyaksikan partai final tunggal putra soft tenis Asian Games di Jakabaring, Rabu.

Meski gagal mempersembahkan emas, Imam yang di akhir pertandingan final tunggal putra memberi semangat pada seluruh tim Indonesia di ruang ganti tim Merah Putih -di mana Elbert Sie sempat mendapat perawatan karena sempat kram di dua gim terakhir- mengaku bangga dengan raihan satu perak dan dua perunggu di sektor tunggal.

"Tingkatkan terus prestasi kalian, perjuangan kalian membanggakan," ujar Imam.

Dengan kekalahan Elbert Sie atas wakil Korea Selatan Kim Jinwoong 2-4 di partai final, Indonesia harus puas mendapatkan perak di nomor tunggal putra.

Selain itu, nomor tunggal putra juga menyumbangkan medali perunggu lewat Prima Simpatiaji yang di semifinal dikalahkan oleh Elbert.

"Menyesal pasti, karena peluang untuk menang sebetulnya cukup terbuka. Namun apapun, ini sudah merupakan kehendak-Nya karena lawan juga bermain sangat bagus di final tadi," ucap Elbert seusai laga final.

Adapun nomor tunggal putri, Indonesia berhasil meraih sekeping perunggu dari ayunan raket Dwi Rahayu Pitri. Pemain yang karib disapa Ayang itu kandas di semifinal usai terganjal Cheng Chuling dari Taiwan dengan kedudukan akhir 2-4.

Raihan satu perak dan dua perunggu ini sendiri lebih baik dari pencapaian empat tahun silam dalam Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. 
Ketika itu Edi Kusdaryanto meraih perak tunggal putra dan duet Prima Simpatiaji/Maya Rosa menyabet perunggu.

"Kami mensyukuri hasil hari ini dari nomor tunggal putra dan putri yang mampu menyumbang satu perak dan dua perunggu, namun kami akan tetap berjuang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada nomor tersisa yakni ganda campuran serta beregu putra dan putri," tutur Ketua Umum PP Pesti Martuama Saragi.

Sayangnya, duet Dede Tari Kusrini/Irfandi Hendrawan dan Voni Darlina/Hemat Bakti Anugerah harus tersingkir dari persaingan grup ganda campuran yang berlangsung Rabu ini yang membuat tuan rumah tak memiliki wakil di putaran perempat final yang akan bergulir Kamis (30/8).

"Kami melihat peluang medali tambahan di nomor beregu, baik putra maupun putri yang akan digelar Jumat dan Sabtu ini," tutur Manajer tim Indonesia Hendri Susilo Pramono.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018